Sebuah Catatan Nggak Penting – Pengalaman Memakai Kacamata

Cool atau malah jelek sih kalau pakai kacamata? Masih jadi perdebatan banyak orang. Apakah kacamata bisa membuat penampilan seseorang menjadi lebih keren atau tidak.

Padahal..

Gak penting deh padahal mah.

Kenapa? Karena kalau membicarakan fungsi, kacamata ditujukan untuk membantu penglihatan seseorang yang terganggu. Misalnya rabun ketika sedang melihat jauh (miopi), atau rabuk ketika sedang melihat dekat (hipermetropi).

Orang-orang yang menderita penyakit tersebut butuh kacamata agar bisa membantu aktivitas mereka ketika sedang bekerja.

Untuk berkendara, membaca buku, melihat HP dan lain-lain.

Nah, berbicara soal ini, saya sendiri juga adalah seorang pengguna kacamata yang terdiagnosis silinder (astigmatisme) dan rabun jauh. Jadi ketika melihat jauh, itu tidak jelas sekaligus berbayang.

Contohnya seperti ini :

Mengganggu banget kan?

Saya bukan seorang dokter, jadi nggak akan membicarakan hal-hal terkait kesehatan. Tapi disini saya ingin berbagi pengalaman pertama memakai kacamata ketika pertama kali.

PS : Artikel ini merupakan sharing pengalaman yang nggak penting. Panjangnya lebih dari 1300 kata. Pastikan kamu punya waktu luang yang cukup dan sedang menganggur

Kebiasaan Yang Membuat Saya Pakai Kacamata

Pengalaman Memakai Kacamata

Penyebab saya memakai kacamata sama seperti teman-teman generasi milenial lainnya.

Yup, karena gadget.

Saya seorang gadgetholic yang sering memakai HP dan laptop. Entah untuk main game, sosial media, dan lain-lain.

Kebiasaan buruk tersebut membuat mata saya perlahan-lahan rusak.

 

Mata Merasa Berbayang

Mata Berbayang

Awal saya merasa mata berbayang itu waktu sedang di toko buku.

Ketika saya sedang mencari-cari buku, tulisan-tulisan yang saya baca terasa kabur, dan agak berkabut.

Bukan itu saja.. Saya juga merasa agak pusing, terutama waktu naik atau turun tangga. Jarak antara anak tangga atas dan bawah menjadi lebih sulit diketahui.

Ketika itu saya baru sadar, kalau ternyata mata saya mulai bermasalah, dan harus melakukan pemeriksaan.

Memeriksa Mata

Cerita Memakai Kacamata

 

Orang tua saya merupakan seorang pegawai rumah sakit. Ketika diceritakan perihal mata yang agak rabun ini, mereka langsung menyarankan untuk pergi ke dokter.

Dan besoknya saya langsung berangkat ke rumah sakit tempat orang tua saya bekerja.

Sesampainya disana, saya bertemu ibu saya, kemudian mendaftar ke poli mata. Antriannya bisa dibilang panjang, ada ratusan atau mungkin ribuan orang saat itu.

Selesai proses daftar, kami pun masuk ke dalam ruangan poli mata, dimana disana ternyata sudah ada juga orang-orang yang sedang ingin memeriksa mata.

Disambut oleh seorang petugas ruangan, ibu saya berbincang-bincang disana. Sedangkan saya duduk di salah satu tempat kosong, semacam kursi panjang gitu lah kurang lebih.

Setelah menunggu kurang lebih 15 sampai 20 menit, saya dipanggil oleh petugas pemeriksa mata.

 

Memeriksa Mata Dengan Mengecek Huruf

 

Pengalaman Periksa Mata
hellosehat.com

Proses pemeriksaan yang saya lalui pertama, saya disuruh duduk kemudian dipakaikan semacam kacamata khusus. Berbentuk seperti lensa-lensa, yang bisa ditambahkan sesuai kebutuhan.

Agak susah jelasinnya, mungkin seperti kacamata Harry Potter bentuknya. Seperti ini:

Pemeriksaan Mata
which.co.uk

Unik ya? Ketika dipakaikan kacamata tersebut, saya merasa mata menjadi lebih baik, dalam artian lebih jelas ketika melihat. Penglihatan yang sebelumnya terasa buram, terasa lebih nyaman.

Tidak sampai disitu, petugas pemeriksa mata terus menambahkan lensa-lensa baru sambil menanyakan kepada saya, apakah menjadi lebih jelas atau tidak.

Di waktu yang sama ia juga menyuruh saya untuk membaca sebuah poster seperti ini:

Contoh Huruf Untuk Periksa Mata

Pemeriksaan berjalan kurang lebih 5 – 8 menit. Terasa sedikit lama, padahal sebaliknya.

 

Pengecekan Mata Menggunakan Alat

 

Cek Mata Dengan Alat
optiktunggal.com

Selesai proses pertama, ternyata masih berlanjut lagi.

Saya disuruh pindah ke ruangan lain yang letaknya tidak jauh dari ruangan sebelumnya. Disana terdapat alat-alat yang saya sendiri asing, dan terdapat juga tempat tidur yang mungkin dipakai untuk pasien-pasien dengan penyakit mata lebih lanjut.

Saya duduk didepan sebuah alat yang bentuknya mirip seperti teropong. Petugas menyuruh saya untuk menempelkan wajah saya (bagian mata) ke bagian teropong tersebut yang berbentuk lensa.

Disana saya melihat sebuah gambar seperti berbentuk balon udara, namun agak kabur. Kemudian petugas meminta saya untuk memastikan apakah gambarnya jelas atau tidak (mungkin beliau sedang mengatur alatnya juga).

Setelah gambarnya jelas, saya diminta untuk pindah lagi ke ruangan dokter.

 

Memeriksa Mata Di Dokter

Memeriksa Mata Di Dokter

Setelah sampai di ruangan dokter, ternyata ada cukup banyak orang yang sedang mengantri disana.

Mereka memiliki keluhan yang berbeda-beda, namun umumnya mirip dengan saya (masalah rabun mata).

Ketika antrian sudah habis, saya dipanggil dan duduk didepan dokter. Dokter tersebut langsung memeriksa mata saya menggunakan senter yang diarahkan ke mata (silau banget pokoknya).

Setelah itu ia menulis sesuatu di kertas, yang ternyata merupakan resep kacamata untuk dibuat di toko kacamata (optik).

Resep tersebut diserahkan kepada saya, dan prosesnya pun selesai. Saya berterima kasih ke dokter tersebut kemudian keluar dari ruangan, menuju tempat dimana ibu saya sedang berbincang tadi.

 

Pergi Ke Toko Kacamata

Pergi Ke Toko Kacamata
123rf.com

Toko kacamata, nama lainnya biasa disebut optic.

Sehari setelah melakukan pemeriksaan saya pergi kesana bersama ayah saya. Sebelumnya agak bingung juga, karena lumayan banyak toko kacamata di kota Cirebon.

Namun mempertimbangkan model-model yang bisa dipilih (agar bisa semakin gaya), kami pun memutuskan untuk memilih toko kacamata yang terletak di pusat kota Cirebon.

Namanya toko Orbit Optik.

 

Memilih Kacamata

Model Kacamata

Sesuai dengan ekspetasi, ada banyak pilihan kacamata disana. Mulai dari yang kecil sampai yang besar. Mulai dari harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Sempat bingung memilih, jadinya saya mencoba satu-satu kacamata yang direkomendasikan karyawan disana.

Akhirnya perhatian saya tertuju ke salah satu kacamata plastic dengan warna hitam dan krem. Gayanya kekinian dan cocok sekali untuk anak-anak muda (Even though this experience based-on when I was child, hehe).

Karyawan mengambil kacamata tersebut, dan bilang bahwa pembuatan lensa sesuai dengan resep dokter membutuhkan waktu 2 sampai 3 hari. Apalagi mengingat pada resep tersebut mata saya juga terdapat silindernya.

Saya dan ayah saya menyetujuinya, dan setelah membayar kami pun pulang.

 

Pengalaman Memakai Kacamata Pertama Kali

Pengalaman Memakai Kacamata

3 hari kemudian, saya pergi naik angkutan umum sendirian menuju ke toko Optik sebelumnya, karena kebetulan waktu itu orang tua saya sudah kesana duluan ketika mengambil istirahat kerja.

Sampai di toko Optik, saya bertemu orang tua saya dan mengambil kacamata dengan lensa yang sudah dibuat sesuai dengan resep dokter.

Yes, that was the first glasses that I ever had.

Tidak pakai lama, saya memakai kacamata tersebut, dan tahu apa yang saya rasakan?

Pusing.

Iya.. pusing.

Penglihatan saya terasa sangat dekat jaraknya. Kalau kamu pernah pakai kaca pembesar, maka perumpamaannya seperti kamu menempelkan kaca pembesar di mata kamu.

Terasa agak aneh, tapi orang tua saya bilang itu normal kalau memang baru pertama kali. Semakin lama, penglihatan akan semakin menyesuaikan sendiri.

Sekarang Sudah 8 Tahun Lebih Saya Memakai Kacamata

Pengalaman Delapan Tahun Berkacamata

8 tahun lebih bukan waktu yang sebentar bukan?

Tapi ya ini faktanya. Dari sekitar tahun 2011, sampai saat artikel ini dibuat (2019), yang artinya sudah lebih dari 8 tahun saya memakai kacamata.

Feel yang saya rasakan:

  1. Yang pasti terasa sulit sekali kalau melihat tanpa kacamata. Kadang pusing, bahkan aktivitas terganggu
  2. Kepala dan telinga terasa agak aneh kalau tanpa kacamata.
  3. Kacamata menjadi salah satu bagian penting dari tubuh, walaupun memang hanya sebuah benda
  4. Dan masih banyak lagi

Unik ya?

Tapi ini bukan saya saja. Hampir sebagian besar pemakai kacamata juga demikian. Coba tanyain deh ke teman terdekat kamu yang memakai kacamata.

 

(Tambahan) Tips Untuk Kamu Yang Ingin Memakai Kacamata

Tips Buat Kamu Yang Ingin Memakai Kacamata

Sebagai tambahan aja nih.

Biasanya untuk anak-anak hingga remaja, masih ada yang merasa minder kalau memakai kacamata. Mereka khawatir jika penampilan mereka berubah jelek di mata teman-temannya.

Padahal nggak demikian.

Sekarang ada ratusan bahkan ribuan jenis model kacamata yang bisa kamu pilih sesuka hati, yang justru akan membuat kamu menjadi terlihat semakin keren.

Coba cari yang kira-kira cocok dengan kamu. Mulai dari besar lensa, warna, hingga jenis frame kacamatanya.

Memakai Kacamata Itu Penting!

Pentingnya Memakai Kacamata

Hanya memikirkan penampilan itu salah besar!

Karena kalau kamu merasa penglihatan sudah nggak nyaman, dan memaksakan diri tidak memakai kacamata, dikhawatirkan penyakit kamu akan bertambah parah. Karena yang namanya mata rabun jauh, atau silindris seperti yang saya alami bisa bertambah seiring berjalannya waktu.

Gak mau kan?

Oh iya, kalau kamu ingin periksa, direkomendasikan juga setidaknya untuk pergi ke dokter, atau ke optik yang ada dokternya.

Tujuannya untuk mengetahui juga apakah mata kamu normal atau tidak. Barangkali ada suatu penyakit yang nggak tahu, kan bahaya nantinya.

Akhir Kata

 

Memakai kacamata.. pengalaman yang saya bagikan ini sudah hampir dipastikan pernah dialami seluruh pengguna kacamata.

Makanya di awal tadi saya sudah tulis artikel ini gak begitu penting untuk kamu baca, hehe..

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *