Pengertian Resistor

Pengertian Resistor – Resistor biasanya menjadi salah satu komponen yang paling sering ditemukan pada rangkaian elektronik. Komponen ini berfungsi sebagai pengatur dan pembatas arus listrik didalamnya.

Adanya resistor pada rangkaian elektronik, maka akan dapat menstabilkan arus yang berjalan didalamnya. Jadi, rangkaian elektroniknya pun dapat bekerja dan berfungsi secara optimal dan terkendali.

Pengertian Resistor

https://pixabay.com/

Pada dasarnya, resistor merupakan komponen elektronika bersifat pasif yang memiliki nilai resistansi atau suatu hambatan. Hal itulah yang menyebabkan resistor berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik pada sebuah rangkaian elektronika.

Resistor atau resistansi biasanya disebut juga sebagai tahanan atau hambatan. Agar resistor dapat berfungsi untuk membatasi atau mengatur arus listrik, maka harus bekerja dengan hukum Ohm. Karena Ohm merupakan satuan dari resistor atau hambatan.

Selain itu, resistor juga dapat digunakan untuk memberikan tegangan listrik yang spesifik pada perangkat aktif seperti transistor. Jadi, resistor termasuk ke dalam komponen penting yang ada pada rangkaian elektronik.

Baca Juga: Pengertian Transistor

Jenis-jenis resistor

Pada umumnya, jenis dari resistor terbagi menjadi dua, yaitu tetap dan tidak tetap. Dari jenis-jenis tersebut tentunya mempunyai perbedaan fungsi maupun bentuknya. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang pengertian resistor berdasarkan jenis-jenisnya:

Resistor tetap

Jenis resistor ini memiliki nilai resistansi yang tetap dan permanen selama dalam kondisi baik. Nilai resistansi pada resistor tetap ditandai dengan kode berupa warna atau angka. Jadi bagi kita yang ingin menggunakan jenis resistor ini harus memperhatikan nilai resistansinya.

Resistor tetap juga terdiri dari beberapa jenis yang dikelompokkan berdasarkan bahan atau komponen didalamnya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai jenis-jenis resistor tetap :

1. Resistor Kawat

http://jagad.id/

Jenis ini merupakan resistor yang pertama kali dibuat. Dulunya, resistor ini digunakan pada rangkaian elektronik yang menggunakan tabung hampa sebagai transistornya. Resistor kawat memiliki ukuran fisik yang cukup besar.

Namun, karena memiliki ukuran besar resistor ini tentunya memiliki nilai hambatan yang tinggi. Resistor ini biasanya digunakan pada rangkaian elektronika bagian power supply karena mampu beroperasi pada arus listrik yang kuat.

2. Resistor Batang Karbon

attackllama.com

Resistor jenis ini terdiri dari bahan karbon didalamnya dan memiliki kode warna untuk dapat menandai nilai resistansinya. Saat ini, resistor batang karbon sudah kurang familiar lagi, karena sangat jarang digunakan pada rangkaian elektronik .

3. Resistor Keramik

https://pixabay.com/

Resistor jenis ini terbuat dari bahan keramik atau porselen dan terlapisi kaca transparan. Ukuran dari resistor ini terbilang kecil, namun memiliki nilai resistansi yang tinggi kisaran puluhan hingga ribuan ohm.

Resistor keramik biasa digunakan pada gadget yang memiliki ukuran cukup kecil. Adanya resistor ini pada gadget, maka akan dapat mengatur arus listrik didalamnya. Untuk rating dayanya, resistor ini memiliki ¼ watt, ½ watt, 1 watt dan 2 watt.

4. Resistor Film Karbon

http://jagad.id/

Jenis ini merupakan sebuah perkembangan dari resistor batang karbon. Resistor ini terbuat dari karbon dan dilapisi bahan berupa film dibagian luarnya. Lapisan luarnya digunakan untuk melindungi komponen resistor didalamnya.

Selain itu, terdapat juga kode warna yang berguna untuk mengetahui nilai resistansi pada resistor tersebut. Rating daya dari resistor ini sama seperti jenis keramik, namun dari segi efektivitas masih kurang baik karena ukurannya yang lebih besar.

5. Resistor Film Metal

http://jagad.id/

Jenis ini mempunyai kesamaan bentuk seperti resistor film karbon. Namun, resistor film metal memiliki nilai resistansi yang lebih besar dibandingkan jenis film karbon. Hal ini terbukti pada kode warna yang terdapat pada kedua resistor tersebut.

Pada resistor film metal ia memiliki 5 sampai 6 kode warna. Sedangkan pada resistor film karbon hanya memiliki 4 kode warna. Resistor jenis ini dapat digunakan pada perangkat elektronik yang memerlukan ketelitian tinggi seperti alat ukur multimeter.

Baca Juga: Pengertian Transformator (Trafo)

Resistor tidak tetap (variabel)

Resistor ini memiliki nilai resistansi yang dapat berubah-ubah atau tidak tetap. Perubahan nilai resistansi pada resistor ini dapat membuat kita menyesuaikan besarannya sesuai kebutuhan.

Resistor tidak tetap atau variable terdiri dari beberapa jenis yang dikelompokkan berdasarkan cara merubah nilai resistansinya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai jenis-jenis resistor tidak tetap atau variable :

1. Potensiometer

https://pixabay.com/

Jenis resistor ini dapat dengan mudah mengatur nilai resistansinya dengan menggunakan tuasnya. Biasanya kita cukup dengan hanya memutar atau menggeser ujung tuasnya.

Potensiometer ini sering digunakan sebagai komponen dari perangkat elektronik seperti sound system, DVD dan sebagainya. Karakteristik potensiometer berupa lingkaran dan mempunyai tiga terminal dibawahnya.

2. Thermistor atau Resistor Thermal

https://pixabay.com/

Jenis resistor variable ini dapat mengatur nilai resistansinya dengan merubah temperature dari lingkungan sekitarnya. Umumnya, ada 2 jenis resistor pada thermistor yaitu NTC dan PTC yang mempunyai sedikit perbedaan.

Pada resistor NTC (Negative Temperature Coefficient) jika suhu lingkungannya naik maka nilai resistansinya semakin kecil. Pada resistor PTC (Positive Temperature Coefficient) jika suhu lingkungannya tinggi semakin besar juga nilai resistansinya.

3. Rheostat

https://www.indiamart.com/

Jenis resistor ini terbuat dari lilitan kawat yang rapat serta diameternya pun cukup besar sehingga mempengaruhi ukurannya. Untuk mengubah nilai resistansinya, cukup dengan menggeser kepala bagian atas dari rheostat.

4. LDR (Light Dependent Resistor)

https://pixabay.com/

Resistor ini dapat merubah nilai resistansinya dengan menggunakan itensitas cahaya yang akan mengenai permukaannya. LDR berguna sebagai komponen untuk lampu yang dapat hidup dan mati secara otomatis.

Fungsi Resistor pada Rangkaian

https://unsplash.com/

Seperti yang telah diketahui, resistor menjadi komponen penting untuk dapat mengatur dan menghambat arus listrik pada peralatan elektronik. Dengan demikian, arus listrik pada rangkaian elektronik tersebut dapat terkendali.

Namun, apakah anda tahu kalau resistor mempunyai fungsi lainnya?

1. Pembagi Tegangan

Resistor dapat berguna untuk membagi tegangan dari rangkaian elektronik. Hal ini bisa dilakukan resistor karena pada komponen didalamnya memiliki fungsi untuk mengatur arus dan juga tegangan listrik.

2. Menurunkan Tegangan

Resistor dapat berguna untuk menurunkan tegangan listrik. Untuk dapat mendapatkan fungsi tersebut cukup dengan menggunakan rumus sederhana dari hukum ohm pada rangkaian elektronik.

3. Menahan Arus Listrik

Resistor juga mampu menahan arus listrik dari sebuah rangkaian elektronik. Hal ini disebabkan, karena memang pada dasarnya resistor sangat berguna sebagai hambatan atau pengatur arus listrik dan tegangan.

4. Mengatur Frekuensi Tinggi dan Rendah

Resistor berfungsi untuk mengatur frekuensi tinggi dan rendah dengan adanya Low Pass Filter.  Low Pass Filter ini terbentuk dari komponen pasif pada rangkaian seperti resistor dan kapasitor atau resistor dan induktor sehingga memiliki fungsi tersebut.

5. Pengatur Tegangan Output Pada Power Supplay

Resistor juga berguna untuk dapat mengatur tegangan output pada power supply. Dengan cara resistor mengubah tegangan V+ didalam rangkaian elektronik yang nantinya akan dapat mengatur besaran nilai atau output.

Baca Juga: Pengertian Relay

Akhir Kata

Kesimpulannya, Resistor ini memiliki peran yang penting untuk dapat mengatur atau menahan arus listrik disebuah rangkaian elektronik. Ringkasnya, adanya resistor ini maka arus atau tegangan listrik pada rangkaian elektronik akan dapat terkendali

Resistor tidak hanya dapat mengatur dan menahan arus listrik, namun dapat juga membagi tegangan dan mengatur tinggi rendahnya frekuensi. Hal tersebut dapat berfungsi karena adanya hukum ohm yang bekerja pada komponen didalamnya.

Demikianlah pembahasan tentang pengertian resistor. Selain itu, pada pembahasan ini kita juga membahas jenis dan fungsi-fungsi pada resistor. Semoga informasi ini dapat berguna dan bermanfaat untuk kita semua.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *