Artikel ini akan menceritakan pengalaman saya di Sintesa.
Sebelumnya pastikan kamu telah membaca tentang perjalanan saya menuju ke Sintesa. Supaya nyambung, hehe.
Next..
Seluruh santri baru di Sintesa wajib mengikuti yang namanya proses adaptasi. Proses ini berlangsung selama kurang lebih dua minggu.
Disini seluruh santri akan dinilai, mulai dari akhlaknya hingga apakah ia bisa bertahan dan cocok dengan lingkungan beserta aturan-aturan yang berjalan di Sintesa.
Pertama Kali Datang Ke Sintesa
Setelah sampai di asrama Sintesa, saya langsung masuk ke dalam. Disana saya disambut oleh senior yang memang bertugas mengurus santri-santri baru.
Selanjutnya saya harus mengurus terlebih dahulu proses-proses pendataan. Seperti nama, ijazah, hingga memilih loker yang saya inginkan untuk menaruh barang-barang bawaan.
Prosesnya cepat, hanya sekitar 10 – 20 menit.
Setelah itu saya bebas, bisa melakukan apapun. Namun yang pertama kali disarankan oleh senior, adalah memilih tempat duduk yang diinginkan terlebih dahulu.
Karena katanya tempat duduk posisinya jarang sekali berubah. Bahkan selama setahun penuh (sampai lulus).
Hari-Hari Pertama Di Sintesa Dan Rutinitasnya
Saat pertama di Sintesa. Disana saya belum mendapati kegiatan apapun. Berbekal laptop, dan kebetulan disana tersedia WIFI gratis, yaa dari pada nganggur, mending saya browsing saja di internet, hehe.
Saya juga sempat berjalan-jalan keluar pondok (tentunya dengan izin dulu), untuk mengetahui area-area sekitar pondok Sintesa.
Ternyata letak asrama yang saya tinggali ini hanya berjarak beberapa puluh meter saja dari jalan Provinsi, Bahkan juga tidak jauh dari pemukiman warga, yang sekitarnya masih banyak lahan-lahan tebu dan jagung.
Di hari pertama Sintesa juga saya mengikuti kegiatan-kegiatan awal. Misalnya seperti Shalat berjamaah hingga mengikuti dzikir bersama.
Tidur Di Malam Hari
Selain saya, ada banyak teman-teman lain yang datang juga. Sukabumi, Bandung, Madura, bahkan Lampung dan Medan.
Well, yang ingin saya ceritakan adalah ketika waktu tidur.
Tidur di Sintesa ini berbeda dengan yang biasa kita lakukan di rumah. Kalau biasanya memakai kasur, di sini kita memakai sleeping bag.
Feelnya kurang lebih seperti waktu outbound atau camping gitu loh. Padahal mah lagi di asrama, hehe.
Di malam hari saya ambil tempat tidur di luar ruangan. Sleeping bagnya seperti yang diperkirakan, cukup nyaman.
Namun ternyata udara di Magetan berbeda jauh dengan di Cirebon ketika malam hari. Dingin banget bro! Saya bahkan sampai menggigil loh.
Shalat Subuh
Semua santri Sintesa wajib bangun pagi ketika sudah memasuki waktu subuh.
Untuk saya sih sebenarnya bangun waktu subuh sudah biasa, tapi karena kebetulan kemarinnya masih capek (efek perjalanan jauh), jadi masih terasa lumayan ngantuk.
Untuk rutinitas shalat sih dilakukan seperti biasa.. tidak ada perbedaan sama sekali, termasuk wirid maupun doa bersama.
Namun ketika selesai shalat, semua santri tidak boleh masuk dulu k edalam asrama. Melainkan harus menunggu dulu sampai jam 6.30 (menunggu yang piket bersih-bersih selesai).
Selama itu santri melakukan hapalan Quran. Tapi karena waktu itu saya statusnya masih calon, jadi ya masih bebas, hehe.
Makan Bersama
Makan bersama ini jarang kamu temukan.
Jadi sistem makan di Sintesa itu (yang wajib) ada tiga waktu. Yakni pagi, siang dan malam hari. Nah, untuk makannya baik itu nasi, lauk maupun tambahan lainnya ditaruh di satu nampan.
Dan satu nampan tersebut dimakan bersama-sama, kurang lebih sampai empat orang.
Kenyang gak? Walau bersama-sama, tentu saja kenyang! Kenapa? Karena lebih berkah aja. Bahkan lebih menyenangkan juga loh.
Tidur Siang
Memasuki jam setengah 11, para santri mulai bersiap-siap untuk tidur siang, atau istilahnya dalam bahasa Islam adalah Qailulah.
Tidur siang ini dilakukan maksimal jam 11 siang sampai waktu dzuhur tiba.
Kalau menurut para ahli kesehatan, tidur siang 1 jam seperti yang dicontohkan Rasulullah ini efeknya akan terasa seperti tidur seharian.
(Efeknya sendiri terasa oleh saya, hehe).
Dzikir Bersama
Masuk beberapa hari, ketika para santri angkatan 10 (angkatan saya) sudah datang semua, dilakukan suatu rutinitas baru, yakni dzikir bersama, tasykiyatun nafs.
Dzikir ini ditujukan untuk membersihkan hati dan jiwa para santri, supaya mereka bisa mengikuti semua kegiatan yang ada di Sintesa tanpa masalah.
Membaca Al-Masurat
Al-Masurat adalah kumpulan doa dan dzikir yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Di Sintesa, Al-Masurat wajib dibaca pada hari Selasa dan Jumat. Untuk metodenya, setelah Shalat Ashar atau Subuh, dibagikan sebuah buku kecil.
Buku tersebut berisi Al-Masurat dan para santri bisa membacanya dari sana.
Kegiatan Olahraga
Salah satu rutinitas di Sintesa menurut saya adalah olahraga!
Karena selain bikin sehat, olahraga di Sintesa ini seru! Santrinya ada banyak dan suka bercanda juga. Gak serius-serius amat lah, hehe.
Favorit saya sebenarnya main voli. Tapi waktu pertama kali olahraga itu saya ikutnya lari (jogging).
Evaluasi Akhir Pekan
Setiap hari Sabtu, ada sebuah kegiatan evaluasi.
Tujuannya untuk memberi tahu pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan para santri sebelumnya, dan memberikan poin.
Poin yang dimaksud sistemnya begini:
Setiap pelanggaran yang dilakukan santri akan mendapatkan poin. Ada yang 3, 4, bahkan 6 poin. Batas maksimalnya 30 poin.
Ketika santri sudah mencapai nilai tersebut (30 poin), maka ia harus angkat kaki dari Sintesa. Serem gak?
Well, sebenarnya kalau dibilang serem sih nggak. Kenapa? Karena kalau kita patuh dan memahami peraturan, maka Insya Allah aman deh!
Kegiatan evaluasi yang saya bilang tadi kurang lebih hanya berlangsung selama 1 jam. Setelah itu santri bisa kembali ke rutinitasnya masing-masing seperti biasa.
Malam Minggu
Malam Minggu adalah saat yang paling ditunggu ketika di Sintesa (kalau menurut saya).
Sebagai catatan, batas tidur ketika malam di hari biasa adalah jam 10 tepat. Namun ketika malam Minggu, para santri diperbolehkan untuk tidur sebebasnya, maksimal jam setengah 12 malam.
Biasanya ketika itu banyak yang nonton bola hingga main game bareng-bareng. Seru banget, hehe.
Kalau saya? Kalau saya sih pilih tidur aja. Supaya besoknya nggak ngantuk waktu ingin shalat subuh berjamaah.
Hari Minggu
Hari Minggu di Sintesa bebas!
Santri boleh melakukan apapun. Tidur, main game, dan lain-lain tanpa terikat sistem poin yang saya beri tahu tadi.
Walaupun tetap ada beberapa aturannya ya. Misalnya, kalau ingin pergi wajib izin dulu.
Dua Minggu Berlalu
Tanpa terasa sudah dua minggu berlalu.
Walau awalnya terasa berat, sekarang baik tubuh maupun pikiran sudah terbiasa mengikuti pola yang diterapkan Sintesa.
Banyak suka, sedikit duka. Alhamdulillah, sangat beruntung saya bisa berada di sini. Karena banyak orang yang ingin bergabung ke Sintesa tapi belum bisa.
Entah karena mereka berhalangan, atau memang belum diterima.
Pengumuman Penerimaan Angkatan 10
Coba deh lihat pernyataan yang ada di situs Sintesa (gambar diatas).
Semua santri wajib mengikuti proses adaptasi, yang memakan waktu dua minggu. Artinya semua cerita yang saya tulis diatas, adalah ketika masa adaptasi.
Apa yang terjadi ketika masa adaptasi seorang santri gagal?
Well, nggak tanggung-tanggung, ia akan langsung dikeluarkan.
Alhamdulillah, semua angkatan 10 diterima karena suatu alasan. Apa alasannya? Gak bisa saya beri tahu, mungkin karena orangnya shaleh semua, hehe.
(Tambahan) Hal-Hal Menarik Lain Yang Ada Di Sintesa
Sebenarnya lebih bagus kalau ini dibuat terpisah sih. Tapi ya sudah, sekalian saja hehe.
Selain yang ditulis diatas, ada beberapa hal menarik lain yang ada di Sintesa, dan dijamin susah kamu temuin di pondok-pondok lain. Misalnya:
1. Boleh Main HP
Di Sintesa main HP itu diperbolehkan, entah itu mau buka Youtube, main Game atau yang lainnya, asalkan setelah isya.
Malah semua kegiatan disini, misalnya ada guru datang mau memberi materi, itu pengumumannya melalui WhatsApp. Modern banget kan?
2. Nasi Goreng Pagi Hari
Kebanyakan daerah, nasi goreng dijual itu hanya ketika malam hari, ya kan?
Tapi tidak dengan di Sintesa. Nasi goreng (dan gorengan) dijual di asrama dengan harga murah. 5000 rupiah sudah satu paket, hehe.
Rasanya enak sekali, dan bikin perut kenyang, malah sebelum waktu sarapan bersama datang.
3. Momen-momen Diunggah Ke Instagram
Sintesa punya akun Instagram sendiri loh.
Setiap kegiatan santri nanti akan diabadikan akun tersebut. Malah saya sendiri sudah beberapa kali kena foto (agak malu juga sih).
Kalau kamu punya sifat narsis, kenapa nggak? Kamu bisa dilihat ribuan orang follower Sintesa. Lumayan tuh bikin terkenal.
4. Shooting Film
Ada guru khidmat di Sintesa.
Tapi saya bukan mau menceritakan soal tugasnya, melainkan kegiatan unik yang mereka lakukan.
Yakni shooting film.
Yup! Film!.
Saya juga kurang tahu sih mau dipakai apa. Tapi berbeda dengan sebelumnya (Instagram), yang santri difoto kemudian diupload ke Instagram, guru khidmat disini merekam langsung menggunakan kamera video.
Malah shootingnya juga pakai teknik-teknik khusus, layaknya seorang pro. Mantep!
5. Istilah Khusus
Istilah ini cuma bisa dimengerti oleh anak-anak Sintesa:
- Tandon
- Satu
- Pure It
Oke, satu spoiler saja.
Di Sintesa, kalau minum air itu sumbernya dari Pure It. Sebuah produk yang bisa membuat air kran menjadi air minum.
Nah, itu kalau airnya habis, maka semua santri suka teriak “Pure It!, Pure It!”, maksudnya supaya yang piket Pure It mengisi ulang airnya, hehe.
Akhir Kata
Begitulah pengalaman saya ketika berada di Sintesa.
Ini hanya cerita-cerita ketika masa awal. Di waktu-waktu sesudahnya sih tentu masih banyak yang lainnya.
Ini adalah lembaran saya.
Bagaimana dengan lembaran kamu? Yuk daftar ke Sintesa dan rasakan manfaatnya dengan bergabung disini.
