Jenis Virus Komputer

Jenis Virus Komputer – Tidak semua program yang ada di komputer bermanfaat. Ada juga beberapa yang sengaja dibuat untuk merusak sistem, atau lebih kita kenal dengan nama virus.

Banyak orang ketika mendengar kata ‘virus’ akan berpikir bahwa semuanya sama saja.

Padahal, virus komputer itu cukup banyak jenis-jenisnya. Semuanya memiliki peran tersendiri, entah untuk merusak sistem hingga tujuan spionase. Bahaya banget kan?

Pengertian Virus Komputer

Pengertian Virus Laptop
pixabay.com

Secara garis besar virus merupakan sebuah program komputer yang memiliki sifat negatif. Contohnya untuk merusak data, membebani kinerja sistem komputer, mencuri data-data penting, meningkatkan kinerja hingga melampaui batas normal (atau lebih dikenal dengan istilah overlock) dan lain-lain.

Namun, kalau berbicara soal yang paling berbahaya tentu adalah ketika terjadi pencurian data.

Virus komputer bisa datang dari banyak tempat. Flashdisk, internet, email dan lain-lain, entah secara sengaja maupun tidak sengaja. Ada juga virus yang dibuat untuk keuntungan suatu pihak.

Misalnya dari perusahaan penyedia antivirus.

Sejarah Virus Komputer

Sejarah Awal Virus Laptop
pixabay.com

Virus komputer mungkin sudah umum, tapi tidak dengan sejarahnya.

Virus komputer pertama kali diciptakan di internet sekitar tahun 1970 seiring perkembangan teknologi. Ditemukan dari sebuah eksperimen dengan diciptakannya sebuah program yang dapat berjalan otomatis serta menampilkan kalimat seperti ini:

“I’M A CREEPER: CATCH ME IF YOU CAN”

Sesuai pesannya, virus itu dinamakan Creeper.

Awalnya hanya sekedar penelitian, namun tidak sedikit orang yang terinspirasi akan hal ini. Sehingga, ketika ditemukan jaringan internet secara global, terjadi penyebaran program virus ke segala penjuru dunia, dan mendatangi komputer apapun yang memungkinkan untuk diinfeksi.

Jenis-jenis Virus Komputer

Seiring perkembangannya, hingga saat ini sudah banyak jenis-jenis virus komputer. Beberapa bahkan pernah viral juga, semisal pada tahun 2017 silam ketika virus terjadi kasus virus Wanna Cry.

Virus ini mengunci komputer kemudian hanya bisa dibuka setelah sejumlah uang yang diminta sudah dibayarkan.

Yang membuat heboh adalah, yang diserang bukan hanya komputer pribadi, melainkan juga komputer dari instansi-instansi pemerintah. Total komputer terinfeksi virus ini mencapai angka jutaan, dengan total kerugian yang bisa mencapai Rp 53 triliun.

Selain Wannacry, masih banyak lagi virus-virus komputer yang mungkin kamu belum tahu sebelumnya. Apa saja? Ayo dibahas:

1. Trojan

Virus Trojan Komputer Adalah
malwaretips.com

Trojan kerap juga disebut sebagai Trojan Horse. Virus ini sangat sering ditemui, dan cukup berbahaya, karena sebagiannya memiliki cara kerja memata-matai serta mencuri data komputer.

Trojan terkadang bisa membuat replikasi diri sama seperti virus lainnya, dan cukup jarang pengguna tahu ketika komputer mereka sudah terinfeksi, dikarenakan proses kerjanya yang memang sangat tersembunyi.

Ketika trojan aktif, program akan merekam data-data pengguna, dari mulai apa yang di-klik, program yang dibuka, hingga tombol keyboard yang ditekan. Di waktu tertentu semua data terekam tersebut akan dikirimkan ke pembuatnya, terutama ketika user sedang tersambung ke internet.

Ciri khas dari Trojan salah satunya bisa menurunkan kinerja komputer hingga puluhan persen.

2. Memory Resident Virus

Virus Memory Resident
pixabay.com

Virus yang memang kurang banyak terdengar namanya.

Virus resident merupakan salah satu jenis program berbahaya yang hingga saat ini sudah banyak menginfeksi komputer. Virus ini bekerja dengan cara menginstall script ke memori komputer, kemudian membuat sebagian alokasi untuk dirinya sendiri agar bisa aktif.

Pada kondisi tertentu, virus resident juga bisa menetapkan suatu proses untuk diinfeksi. Sehingga virus ini dapat menyebar di waktu yang relatif singkat.

Antivirus sebenarnya dapat mendeteksi virus resident. Hanya saja, yang berbahaya adalah ketika program lain sudah ikut terinfeksi, karena program tersebut bisa terjadi corrupt hingga tidak dapat terbuka.

Bayangkan kalau yang terkena adalah data sistem, mungkin komputer bisa langsung mati.

3. Worm

Worm Virus Komputer
pixabay.com

Worm merupakan virus komputer yang dapat mereplikasi dirinya sendiri ke dalam sistem komputer.

Umumnya worm merupakan program dengan ukuran kecil yang selain bisa berjalan pada sistem, juga bisa berjalan pada jaringan.

Proses infeksinya sendiri bisa berasal dari LAN, WAN maupun internet secara otomatis, meskipun tanpa campur tangan user.

Worm dapat mengubah sebuah program komputer yang ada kemudian masuk ke dalamnya sebagai salah satu data. Mirip seperti virus resident.

4. Web Scripting Virus

Jenis Virus Script
pixabay.com

Web Scripting Virus merupakan kumpulan kode yang tersimpan dalam sebuah website. Biasanya dimanfaatkan orang-orang tertentu untuk menyembunyikan suatu virus.

Virus ini bekerja ketika seseorang membuka halaman website tersebut.

Selain itu, web scripting virus juga bisa bekerja melalui email. Misalnya ketika user menekan sebuah link tertentu dalam suatu pesan. Infeksi dapat langsung berjalan otomatis.

5. Multipartite Virus

Jenis Virus Multipartite
pixabay.com

Multipartite virus bersembunyi dan bekerja di memori komputer sebelum akhirnya menginfeksi harddisk.

Virus ini bisa dibilang cukup berbahaya, karena penyebarannya bisa dikatakan sangat cepat, entah pada sistem maupun aplikasi-aplikasi yang sudah terpasang. Bahkan bisa saja data-data pribadi ikut terinfeksi juga sampai tidak bisa terbuka,

6. FAT Virus

Virus FAT Storage
pixabay.com

Virus FAT memiliki cara kerja yang berbeda-beda (tergantung dari metode yang dipakai pembuat). Diantaranya dirancang untuk menanamkan diri ke sebuah file, hingga ketika FAT mengakses file tersebut virus akan berjalan.

Virus FAT umumnya lebih banyak menimpa file sistem dan direktori. Tidak jarang juga data yang terinfeksi virus ini menjadi hilang secara permanen.

Pada kondisi tertentu di tingkat lanjut, virus FAT dapat menyebar hingga membuat komputer menjadi tidak bisa dipakai. Salah satunya membuat protokol FAT32 (suatu format drive) menjadi FAT12.

7. Polymorpic Virus

Virus Polymorpic
pixabay.com

Virus polymorpic, kalau diartikan adalah virus yang dapat secara bebas mengubah bentuknya.

Virus ini cukup berbahaya, karena dapat mengubah dirinya hingga menjadi sulit dikenali oleh beberapa program Antivirus konvensional.

Tujuan dari virus polymorpic umumnya untuk menginfeksi data dengan mengubah tipe filenya. Walau dalam beberapa kondisi dapat juga merusak datanya.

8. Companion Virus

Companion Virus
pixabay.com

Companion virus, adalah jenis virus yang bisa mengganggu data pribadi. Virus ini biasanya tersimpan dan bersembunyi di penyimpanan komputer.

Companion virus juga memiliki kemampuan dapat membuat ekstensi berbeda dalam suatu file. Biasanya terbesar melalui internet pada komputer yang tidak terpasang Firewall.

9. Ransomware

Ransomware Virus
pixabay.com

Ransomware merupakan sebuah virus yang dibuat khusus untuk mengunci file-file yang ada di sebuah komputer, dan tidak dapat dibuka kecuali dengan beberapa cara saja.

Virus ini bisa dibilang sangat berbahaya, kenapa? Karena sekali file terinfeksi, kita tidak bisa membukanya sendiri. Bahkan terkadang ada batasan waktu tertentu sebelum data pribadi korban dirusak hingga tidak dapat dibuka.

Ransomware umunya dijadikan sebagai media untuk memaksa pengguna memberikan sejumlah uang kepada pembuatnya. Tidak heran saat kasus yang terjadi di banyak negara pada tahun 2017 silam menjadi sangat heboh.

10. Directory Virus

Virus CMD
sinaupedia.com

Meskipun sama seperti virus pada umumnya, directory virus kebanyakan hanya mengifensi data dengan ekstensi .exe.

Ciri bahwa komputer sudah terinfeksi virus ini adalah program-program yang ada di komputer tidak dapat dibuka. Pada kondisi tertentu bahkan data programnya hilang.

Penyebaran virus ini bisa dari flashdisk maupun internet. Program yang terinfeksi biasanya tidak dapat diperbaiki, sehingga harus diinstall ulang.

11. Macro Virus

Virus Macro Komputer
pixabay.com

Virus ini banyak ditemukan di sistem operasi Windows, dan memiliki karakteristik layaknya virus pada umumnya.

Yang menjadi pembeda, adalah Macro Virus dibuat menggunakan bahasa program khusus, misalnya yang terdapat pada aplikasi Microsoft Office.

Macro virus biasanya muncul ketika user tidak sengaja memasang suatu aplikasi atau plugin tertentu.

12. Overwrite Virus

Virus jenis Overwrite
pixabay.com

Virus ini tidak mencuri data, melainkan hanya melakukan pengubahan data program.

Karakterisitiknya sendiri kurang lebih mirip dengan Directory Virus. Hanya saja, data yang terinfeksi lebih umum (bisa semua tipe file).

Mengubah struktur kode dalam sebuah program, mengubah ukuran program yang berbeda dari awalnya, hingga merusak data-data tersimpan, itulah yang dilakukan virus ini.

13. Boot Sector Virus

Pengertian Virus Boot di Windows
neosmart.net

Bagi pengguna sistem Windows, virus ini patut diwaspadai.

Boot sector virus menyerang sistem komputer, terutama yang berkaitan dengan booting. Ketika komputer sudah terinfeksi, cirinya sistem menjadi tidak bisa menyala.

Akan muncul semacam pesan error, atau loading masuk ke sistem tidak bisa berhenti.

14. Direct Action Virus

Virus Direct Action
pixabay.com

Direct Action virus biasanya menempel ke jenis file tertentu. Kebanyakan yang memiliki basis executable, misalnya ekstensi .exe, .com, .ie, .vbs dan lain-lain.

Ketika user membuka salah satu file tersebut yang sudah terinfeksi, sistem secara otomatis akan langsung terinfeksi. Efek yang dibuat virus ini biasanya akan membuat data-data komputer menjadi corrupt dan tidak bisa dibuka.

Akhir Kata

Begitulah ulasan mengenai jenis virus komputer. Kesimpulannya bukan cuma satu atau dua, tapi ada banyak. Bahkan 14 virus yang kamu baca di sini hanyalah sebagiannya saja.

Virus sendiri ada yang masih dalam kategori aman, dan ada yang sampai berbahaya. Namun tentu saja lebih baik hindari sebisa mungkin. Misalnya dengan cara:

  • Hati-hati ketika membuka situs di internet
  • Jangan membuka email mencurigakan yang kamu dapat
  • Pastikan fitur firewall sistem operasi kamu aktif
  • Selalu aktifkan dan update antivirus terbaru.

Mencegah lebih baik daripada mengobati bukan?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *