Pengertian Kontaktor

Pengertian Kontaktor – Kontaktor biasanya sering kita temui pada panel kontrol listrik. Pada panel, kontaktor berfungsi sebagai penyambung dan pemutus arus listrik yang bertipe AC.

Dengan fungsinya tersebut, kontaktor dapat juga digunakan pada rangkaian elektronik lainnya sebagai pengendali arus listrik.

Adanya kontaktor ini dapat membantu ketika seseorang merangkai peralatan elektronik dengan daya yang besar.

Pengertian Kontaktor

Kontaktor
rekayasalistrik.wordpress.com

Pengertian kontaktor.. Kontaktor merupakan sebuah komponen listrik yang dapat digunakan untuk menyambungkan atau memutuskan arus listrik bolak-balik (AC).

Komponen ini biasa disebut juga dengan relay contactor yang biasanya terdapat pada panel kontrol listrik.

Pada panel kontrol listrik, kontaktor sering digunakan sebagai saklar transfer dan interlock di sistem ATS.

Kontaktor juga dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor yang sensitif.

Jadi sebuah kontaktor akan berfungsi jika dialiri listrik yang mengenai kumparan tembaganya (coil).

Sehingga didalam kontaktor menimbulkan medan magnet yang menyebabkan kontak NO (Normally Open) tertutup dan NC (Normally Close) akan terbuka.

Baca Juga: Pengertian Transformator

Sejarah Kontaktor

kontaktor
pixabay.com

Pada tahun 1950, kontaktor pertama kali diluncurkan oleh perusahaan OEM HVACR (Original Equipment Manufacturer Heating Ventilation Air Conditioning and Refrigeration).

OEM HVACR bekerja sama dengan perusahaan lainnya yang bergerak dalam bidang yang sama.

Beberapa perusahaan yang saling bekerja sama tersebut, bertujuan untuk membuat kontaktor murah serta ramah lingkungan.

Unit elektrikal ini mulanya diperuntukkan untuk pasar di benua Amerika Utara saja dan sudah berstandart NEMA.

Namun, Perusahaan OEM HVACR ini membuat target baru ke pasar asia juga yang berstandart ICE. Sehingga akhirnya kini kita bisa menggunakan kontaktor tersebut dan menggunakannya dalam instalasi kelistrikan.

Fungsi Kontaktor

Seperti yang telah diketahui, kontaktor adalah alat yang berguna untuk dapat menyambungkan serta memutuskan arus listrik bertipe AC.

Dengan demikian, arus pada rangkaian elektronik jadi lebih mudah ketika ingin dikontrol.

Di luar itu, sebenarnya kontaktor juga memiliki beberapa fungsi lain. Yaitu:

1. Kontrol Lighting

kontrol lightning
unsplash.com

Kontaktor dapat berfungsi sebagai kontrol pencahayaan atau sebagai komponen penghubung dan pemutus arus listrik ke lampu tersebut. Pada saklar NO dan NC di kontaktor maka fungsi tersebut dapat dimaksimalkan.

Biasanya dengan fungsi ini kontaktor dapat digunakan pada pencahayaan konser musik, stadion olahraga dan sebagainya.

2. Kontrol Motor Listrik

kontrol motor
unsplash.com

Kontaktor juga dapat digunakan dalam dunia industri sebagai komponen untuk mengontrol motor listrik yang memiliki daya besar. Kontaktor berfungsi untuk menghubungkan serta memutuskan arus listrik ke motor tersebut.

Dengan fungsi ini, kontaktor dapat disebut juga dengan istilah magnetic starter karena mampu mengendalikan kontrol listrik. Seperti pada mesin-mesin pabrik yang memerlukan daya arus listrik yang besar.

3. Transfer Switch

transfer switch
unsplash.com

Kontaktor sering dipakai pada transfer switch yang masih merupakan sistem ATS. Selain itu, kontaktor juga sering digunakan sebagai saklar transfer dan interlock didalamnya.

Alasannya, karena pada transfer switch memerlukan kapasitas kontrol dengan daya besar serta kecepatan transfer yang mumpuni. Semua yang diperlukan transfer switch dimiliki oleh karakteristik dari kontaktor tersebut.

4. Kontrol Suatu Komponen Secara Otomatis

kontrol
unsplash.com

Kontrol ini memang pada awalnya menjadi fungsi utama dari kontaktor. Karena kontaktor memiliki saklar NO dan NC, yang dapat membuka serta menutup arus listrik yang mengalir secara otomatis pada rangkaian elektronik.

Jadi, adanya kontaktor maka arus listrik pada rangkaian elektronik dapat terkendali dengan maksimal.

Selain itu, jika tidak ada arus listrik yang mengalir lagi maka kontaktor akan kembali ke keadaan semula.

Selain Pengertian Kontaktor, Baca Juga Pengertian Kontaktor

Prinsip Kerja Kontaktor

Pada dasarnya, prinsip kerja kontaktor sama seperti relay.

Didalam kontaktor juga terdapat komponen berupa saklar yang dikendalikan secara elektromagnetik.

Selain itu, pada kontaktor juga terdapat komponen saklar NO dan NC serta ada sebuah kumparan tembaga.

Apabila kumparan tembaga (coil) diberikan arus listrik bolak-balik maka saklar didalamnya akan terhubung atau merubah kondisinya secara otomatis.

Misalkan perubahan kondisinya seperti pada posisi awal saklar OFF menjadi ON dan begitu juga sebaliknya.

Dalam proses tersebut biasanya sebuah kontaktor memerlukan waktu selama 4-9 ms (untuk ON) dan 12-22 ms (untuk OFF).

Namun, ketika arus yang masuk kedalam kontaktor berhenti maka medan magnetnya akan hilang dan menyebabkanya kembali ke keadaan semula.

Jenis Kontaktor

Kontaktor pada umumnya dapat dibedakan menjadi dua jenis, berdasarkan kemampuannya dalam mengontrol tegangan arus listrik bertipe AC.

Berikut ini adalah jenis-jenis kontaktor beserta penjelasannya:

Kontaktor 1 Phase Kontaktor jenis ini dapat digunakan untuk mengontrol arus listrik bolak-balik 1 phase. Selain itu pada kontaktor 1 phase minimal memiliki 2 saklar utama didalamnya.
Kontaktor 3 Phase Kontaktor jenis ini dapat digunakan untuk mengontrol arus listrik bolak-balik 3 phase. Selain itu pada kontaktor 3 phase minimal memiliki 3 saklar utama didalamnya.

Bagian-Bagian Kontakor

Bagian Kontaktor
www.lembarinformasi.com

Pada sebuah kontaktor, pastinya mempunyai komponen atau bagian-bagian didalamnya sehingga dapat berfungsi dengan baik.

Berikut ini adalah komponen atau bagian-bagian didalam kontaktor:

1. Kontak Utama

Kontaktor biasanya terdiri dari tiga kontak NO (Normally Open) yang diberi angka dari 1 sampai 6 dan saling berpasangan.

Biasanya untuk instalasi industry, beban dihubungkan langsung pada ketika fasa ini.

Selanjutnya, kumparan tembaga (coil) pada kontaktor yang berfungsi untuk menentukan kontrolnya.

2. Kontak Bantu

Pada kontaktor biasanya mempunyai kontak bantu yang terdiri dari NO (Normally Open) dan NC (Normally Close).

Kedua kontak tersebut dapat membantu kita dalam mengendalikan arus listrik.

Kontak bantu ini biasanya diberi kode penomoran dari angka 13 sampai 22.

3. Kumparan Tembaga (Coil)

Kumparan tembaga pada kontaktor memiliki sifat elektromagnetik atau sebagai penghantar tegangan berupa arus listrik.

Nantinya, arus listrik tersebut dapat merubah keseluruhan kontak yang ada menjadi open atau close sesuai keadaanya.

Pada sebuah rangkaian kontaktor, biasanya kumparan tembaga ini disimbolkan dengan A1 sampai A2.

Baca Juga: Pengertian Relay

Cara Memilih Kontaktor

Bagi kita yang ingin merancang rangkaian elektronik berdaya besar, tentunya harus menggunakan kontaktor sebagai komponen utamanya.

Dengan demikian kita bisa mengendalikan arus listrik secara otomatis pada rangkaian tersebut.

1. Sesuaikan Tegangan

Kita bisa menyesuaikan tegangan pada rangkaian elektronik yang ingin menggunakan kontaktor tersebut. Caranya dengan mengecek coil didalamnya, lalu sesuaikan dengan tegangan yang dibutuhkan.

Pada kontaktor, umumnya terdapat tegangan 220 VAC, 110 VAC dan 24 DC.

2. Sesuaikan Ampere

Kita juga bisa menyesuaikan ampere pada motor yang akan digunakan. Untuk mengetahuinya, kita bisa melihat ukuran ampere tersebut pada nameplate motor.

Selanjutnya kita pilih kontaktor yang memiliki daya ampere sedikit lebih besar.

3. Sesuaikan Dengan Kebutuhan

Dalam memilih kontaktor, pastikan kita menyesuaikannya sesuai dengan kebutuhan.

Misalkan untuk instalasi penerangan maka membutuhkan kontaktor jenis tertentu.

Begitu juga untuk penggunaan komponen motor.

4. Berkualitas

Ini menjadi point yang penting dalam memilih kontaktor sebagai komponen rangkaian elektronik.

Kita harus milih yang berkualitas serta produsennya telah berpengalaman dalam bidang elektronikal.

Hal ini perlu dilakukan untuk menjamin kontaktor yang digunakan nantinnya akan bekerja secara lebih optimal.

Akhir Kata

Kesimpulannya, Kontaktor mampu digunakan sebagai penyambung dan pemutus arus listrik pada rangkaian elektronik.

Kontaktor juga sangat cocok digunakan pada rangkaian elektronik yang memiliki daya arus listrik yang besar.

Selain memiliki fungsi tersebut, kontaktor juga memiliki kegunaan lainnya seperti mengontrol pencahayaan, motor listrik dan transfer switch.

Kontaktor dapat menjadi sangat bermanfaat karena memiliki komponen berupa kumparan tembaga (coil) , kontak utama dan kontak bantu didalamnya.

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian kontaktor. Selain itu, pada pembahasan ini kita juga mengetahui fungsi dan prinsip kerja dari kontraktor.

Semoga informasi ini bermanfaat dan berguna untuk kita semua.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *