Pengertian Relay

Pengertian relay adalah sebuah komponen elektronika yang berupa saklar atau swich, yang beroperasi dengan dua bagian utama, yakni:

  • Elektromagnet (coil)
  • Mekanikal (kontak saklar atau switch)

Komponen relay memakai sebuah prinsip elektromaknetik, dimana kontak saklar dapat menghantarkan listrik bertegangan yang lebih tinggi.

Misalnya:

  1. Elektromagnet 5V
  2. Relay aktif
  3. Menghantarkan listrik 220V 2A

Relay sendiri umumnya dipakai di panel-panel listrik, dan banyak ditemukan juga di kendaraan-kendaraan seperti motor atau mobil.

Lebih lanjut lagi, yuk ketahui pengertian relay dalam dunia listrik elekronika. Komponen ini penting sekali lho, untuk dipahami.

Pengertian Relay Adalah?

Pengertian Relay

Apa itu relay?

Sederhananya, pengertian relay adalah sebuah komponen elektronik yang difungsikan sebagai sakelar elektrik. Relay berfungsi dengan adanya arus listrik. Adanya relay juga akan membuat komponen dapat mengendalikan arus listrik yang besar. Selain itu relay merupakan salah satu bagian komponen elektronika yang dapat mengimplementasikan Logical Switching.

Kalau mau dibuat simpel lagi, relay adalah sebuah elektromekanis yang dapat memberikan pergerakan mekanis ketika mendapatkan sebuah energi listrik. Definisinya sebagai berikut:

  • Alat yang memakai gaya elektromagnetik untuk menonaktifkan atau mengaktifkan saklar
  • Saklar yang digerakkan secara mekanis memakai arus listrik

Relay sendiri termasuk dalam sebuah komponen elektronika, yang memiliki peran penting dalam sebuah sistem elektronika berbentuk rangkaian.

Relay memiliki 3 bagian utama, yaitu:

  1. Common, adalah bagian yang menyambung Normally Close (untuk keadaan normalnya)
  2. Koil (atau kumparan), adalah sebuah komponen utama relay yang difungsikan untuk menciptakan medan magnet
  3. Kontak, memiliki dua bagian. Yakni Normally Open dan Normally Close

Khusus untuk Normally Open dan Normally Close memiliki definisi sebagai berikut:

Normally Close (NC) Normally Close adalah suatu kondisi awal sebelum sakelar diaktifkan maka akan selalu berada di posisi Close atau tertutup.
Normally Open (NO) Normally Open adalah suatu kondisi awal sebelum sakelar diaktifkan maka akan selalu berada di posisi Open atau terbuka.

Biasanya relay memiliki bentuk bermacam-macam rupa dan ukuran agar dapat disesuaikan pada rangkaian yang ingin menggunakan komponen tersebut.

Bentuk Relay

Bentuk Relay

Bentuk relay sendiri berbentuk komponen seperti kotak kecil. Nah, tapi bisa berbeda-beda ya, tergantung dari penggunaannya nanti.

Baca Juga: Pengertian Transitor

Fungsi Relay Dalam Penggunaannya

Apa itu Fungsi Relay
Fungsi Relay

Sebelumnya saya sudah menjelaskan bahwa, pengertian relay adalah sebuah komponen yang penting untuk saklar atau rangkaian elektrik lainnya. Selain itu, ada beberapa fungsi relay yang harus diketahui:

  • Dapat mengendalikan sirkuit dengan arus listrik yang besar dengan menggunakan bantuan sinyal tegangan rendah.
  • Bisa memberikan penundaan waktu (Time Delay Function).
  • Dapat menjalankan fungsi logika (Logic Function) seperti manusia.
  • Bisa melindungi sakelar atau rangkaian elektronik lainnya dari terjadinya korsleting atau kelebihan arus listrik.
  • Dapat memperpanjang umur pemakaian sakelar.

Nah, untuk dalam penggunaannya sendiri ada beberapa yang perlu diketahui:

1. Fungsi Relay pada Panel Listrik

Pada panel listrik, biasanya terdapat beberapa atau banyak relay yang berfungsi untuk mengendalikan kontaktor. Dikarenakan kontaktor ini memiliki kapasitas arus yang bisa sangat besar.

Kontrol utamanya sendiri bisa berupa PLC (prorammable logic control) yang biasanya punya kapasitas arus yang sangat besar. Untuk kontrol utama berupa PLC. PLC ini tidak bisa langsung mengendalikan kontaktor yang punya arus kapasitas besar. Nah, relay ini berfungsi sebagai perantara sebagai salah satu bagian untuk mengontrol arus tersebut.

Pada panel listrik, relay biasanya dipakai untuk sebuah interlock. Interlock adalah sebuah sirkuit yang memiliki fungsi untuk mengamankan proses kerja pada sirkuit itu sendiri. Misalnya untuk mencegah intervensi ketika terdapat dua atau mungkin lebih kondisi berbeda supaya tidak bekerja dalam waktu yang sama.

Contohnya, sirkuit kontaktor berfungsi mengalirkan listrik dari PLN (atau genset misalnya). Tentu output beban yang dialirkan nanti hanya dari satu sumber saja, tidak keduanya. Nah, coba bayangkan, kalau output dari dua genset langsung dihubungkan ke beban. Di sinilah interlock berperan.

2. Fungsi Relay Pada Mobil

Cara kerja relay pada motor, mobil atau kendaraan lainnya, tetap memanfaatkan cara kerja elektromagnetik untuk memindahkan kontak pada relay. Kurang lebih sama seperti pada panel listrik.

Fungsi relay pada mobil sendiri adalah untuk mengontrol arus besar hanya dengan memakai sumber arus kecil. Mobil atau motor dinyalakan memakai kunci dari kontak starter. Diperlukan arus yang besar untuk memutar motor starter tersebut, sehingga digunakanlah relay pada proses ini.

3. Fungsi Relay Starter Mobil

Lanjut, ke yang agak teknis.

Pengertian komponen relay, seperti kunci kontak, saklar lampu, dan alat-alat kontrol lainnya yang terdapat pada kendaraan memiliki spesifikasi-spesifikasi tersendiri (sesuai dengan produsen pabriknya). Contohnya, pada sebuah saklar untuk menyalakan lampu biasanya memiliki spesifikasi sebanyak 10 Ampere.

Ketika suatu waktu kita ingin menambah jumlah lampu, tentu arus yang dipakai akan jadi lebih besar. Nah, kalau dipaksakan memakai saklar akan muncul kemungkinan saklar menjadi meleleh. Di sinilah relay bisa dipakai.

Relay yang dipakai pada mobil sendiri umumnya relay hella. Keuntungannya:

  • Bisa memperpanjang usia saklar, dikarenakan beban saklar utama menjadi berkurang
  • Bisa berfungsi sebagai relay starter pada mobil
  • Dapat dipakai sebagai kunci pengamanan tambahan
  • Bisa dibuat kombinasi dengan rangkaian tertentu
  • Bisa dipakai untuk aksesoris pendukung. Contohnya menambah klakson

4. Fungsi Relay Klakson

Pada klakson,  banyak yang salah paham kalau fungsi relay pada klakson motor, mobil dan kendaraaan lainnya, adalah agar aki pada kendaraan tidak cepat soak.

Padahal, ketika sumber listriknya masih sama (aki), tetap saja akan membuat aki menjadi soak. Bahkan bisa lebih lagi kalau dipasang relay klakson, dikarenakan relay klakson membutuhkan arus listrik supaya bisa dipakai.

Nah, karena itu, pengertian relay klakson, lebih tepatnya adalah supaya tidak merusak switch / saklar pada kendaraan. Contohnya pada klakson jenis horn, biasanya memakai tenaga listrik aftermarket yang memiliki bentuk lebih besar, dan suara yang jauh lebih nyaring.

Tidak heran, kalau pemakaian dayanya juga lebih besar. Ada yang mencapai 6 ampere. Karena itulah saklar tidak cocok (atau kurang awet).

Bahkan contoh itu baru satu klakson jenis keong saja loh. Coba deh kalau ditambahkan satu klakson lagi, otomatis arusnya akan bertambah menjadi 12 Ampere.

Keuntungan Memakai Relay

Relay Adalah

Kalau membaca penjelasan fungsi dan pengertian relay sebelumnya, kita sebenarnya sudah bisa menyimpulkan apa saja keuntungan yang bisa didapat dari pemakaian relay.

Diantaranya adalah:

  1. Relay dapat memakai arus listrik kecil untuk mengendalikan alat yang memiliki arus listrik besar
  2. Dengan sebuah sinyal kontrol, relay bisa mengendalikan lebih dari satu kontak komponen
  3. Relay bisa mengaktifkan atau menonaktifkan peralatan yang sulit, bahkan tidak bisa dijangkau
  4. Relay dapat mengamankan, atau mengisolasi bahaya tegangan tinggi dari manusia. Karena rangkaian tegangan tinggi dikendalikan secara perantara oleh relay melalui tegangan rendah

Macam-macam Jenis Relay yang Sering Ditemui

Pengertian Relay
ram-e-shop.com

Relay adalah komponen yang penting untuk dipasang pada sakelar atau rangkaian elektrik lainnya. Nah, di sini relay mempunyai beberapa jenis yang mungkin kita belum mengetahuinya. Berikut ini adalah beberapa jenis dari relay:

1. Relay Elektromagnetik

Pengertian relay elektromagnetik adalah sebuah relay yang dirancang menggunakan komponen listrik mekanik dan magnetic. Selain itu terdapat juga coil untuk operasi dan kontak mekanis. Itulah sebabnya ketika coil diaktifkan oleh sistem supply, maka kontak mekanis ini akan terbuka.

2. Relay Induksi

Pengertian relay induksi, (biasanya) adalah sebuah komponen pelindung dalam arus listrik AC dan DC. Gerakan yang terjadi pada kontak mekanis ini diperoleh dari konduktor berupa cawan bergeser melalui interaksi fluks elektromagnetik.

3. Relay Penahan Magnetic

Pengertian relay ini, adalah sebuah relay penahan magnetik, adalah jenis relay yang menggunakan magnet permanen dengan remitansi yang tinggi. Hal tersebut dimaksudkan untuk membuat arus listrik menjadi tetap stabil. Dengan demikian, relay jenis ini dapat melindungi rangkaiannya dari korsleting listrik atau kelebihan arus listrik.

4. Relay Daya Tarik

Pengertian relay jenis ini dapat digunakan pada aliran arus listrik bertipe AC (bolak-balik) dan DC (searah). Besi pada relay tersebut akan tertarik ketika coil dialiri dengan arus listrik.

Hal tersebut akan dapat membuatnya menjadi sebuah pendorong ke arah armature dan terjadinya perubahan posisi dari off menjadi on. Selain itu, jenis relay ini tidak memiliki waktu delay sehingga cocok digunakan untuk operasi instan.

5. Solid State Relay (SSR)

Relay pada jenis ini menggunakan komponen solid state agar dapat melakukan operasi switching tanpa memindahkan bagian apapun. Hal ini terjadi karena energi kontrol yang diperlukan jauh lebih rendah dibandingkan relay elektromagnetik.

6. Relay Hibrida

Jenis ini tediri dari relay elektromagnetik dan beberapa komponen elektronik lainnya. Umumnya, bagian input relay ini berisi rangkaian elektronik yang dapat melakukan perbaikan serta fungsi kontrol.

7. Relay Thermal

Relay ini memiliki ciri khas ketika efek panas terkena kontak mekanis, maka posisi kontaknya akan berubah posisinya. Relay ini digunakan untuk melindungi bagian-bagian komponen, karena terdiri dari elemen bimental seperti sensor suhu dan lain-lain.

Contoh perlindungannya seperti tegangan, daya dan arus listrik. Jika parameter ini melanggar batasnya, maka akan menghasilkan alarm dan secara otomatis akan mengisolasi rangkaian tertentu.

8. Reed Relay

Relay pada jenis ini terdiri dari sepasang strip magnetic yang disegel pada tabung gelas. Medan magnet yang telah diterapkan pada coil yang melilit ini, membuat strip magnetic bergerak, sehingga terjadinya perubahan posisi pada kontak mekanis.

Baca Juga: Pengertian Trafo

Jenis Modul Pada Relay

Contoh Modul Relay
tokopedia.com

Relay hanya mempunyai beberapa modul sederhana didalamnya. Meskipun terbilang sederhana, namun fungsinya dari komponen ini sangat bermanfaat sekali. Berikut ini adalah beberapa modul relay:

1. Electromagnet (Coil)

Modul pada relay ini digunakan sebagai penghantar arus listrik ke iron core (besi) dan membuat armature merubah posisi awalnya.

2. Armature

Modul pada relay ini digunakan sebagai komponen yang berfungsi untuk merubah kondisi dari relay. Hal tersebut terjadi karena berubahnya posisi pada sisi depan armature ke switch contact point.

3. Spring

Pengertian modul relay spring, adalah modul yang dipakai sebagai komponen yang bertindak untuk mengatur kondisi dari armature. Ringkasnya, jika adanya aliran listrik pada coil maka spring akan mendorong sisi belakang armature ke atas sehingga merubah posisinya.

4. Switch Contact Point (Saklar)

Switch, merupakan sebuah modul relay’pemberi kondisi’. Simpelnya begini, pada saklar relay terdapat dua opsi (Close dan Open) dan pilihannya berdasarkan dari komponen armature yang dialiri listrik atau tidak.

5. Iron Core (Besi)

Iron Core, adalah modul relay yang dipakai digunakan sebagai komponen pengendali dari electromagnetic (coil).

Rangkaian Relay, Gimana Cara Kerjanya?

www.teknikelektronika.com
Rangkaian relay terdiri dari beberapa modul yang telah kita bahas sebelumnya. Rangkaian ini berfungsi agar relay dapat bekerja pada sebuah sakelar atau perangkat elektronik lainnya.

Cara Kerja Relay

(Cek Juga Videonya).

Agar relay dapat bekerja dan beroperasi pada sebuah sakelar, adapun proses aktivitas dari komponen-komponen didalamnya, berikut ini adalah penjelasan tentang prinsip kerja dari relay yang perlu diketahui.

  1. Berdasarkan rangkaian tersebut, ada sebuah iron core (besi) dililitkan pada electromagnet (coil) yang dapat berfungsi untuk mengendalikannya.
  2. Sebelumnya, switch contact point berada diposisi Normally Close atau terputus dari arus listrik.
  3. Apabila coil tersebut diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya elektromagnetik yang dapat menarik armature untuk merubah switch contact point.
  4. Berarti, kini switch contact point berada diposisi Normally Open sehingga sekarang dapat menghantarkan arus listrik.
  5. Apabila coil tersebut sudah tidak dialiri arus listrik, maka Armature akan kembali lagi ke posisi Normally Close.
  6. Umumnya, coil yang digunakan oleh relay untuk mengubah switch contact point ke posisi NC hanya membutuhkan arus listrik yang kecil.

Pengertian Pole dan Throw pada Relay

Istilah Pole dan Throw berlaku juga kepada relay, karena ia merupakan salah satu komponen dari sakelar.

  • Pole: Banyaknya kontak yang telah dimiliki oleh sebuah relay
  • Throw: Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah kontak

Jenis Relay berdasarkan jumlah Pole dan Throw

Pole dan Throw Relay
automotivexist.blogspot.com

Sebelumnya, kita telah mengetahui istilah dari Pole dan Throw. Namun, pada pengertian relay mempunyai beberapa jenis berdasarkan jumlah Pole dan Throw. Apa saja? berikut ini jenis-jenis relay berdasarkan jumlah Pole dan Throw:

1. Single Pole Single Throw (SPST)

Pada jenis Single Pole Single Throw ini, relay memiliki empat kaki terminal. Dua diantaranya sebagai kontak point dan sisanya untuk electromagnet atau coil. Dua terminal digunakan sebagai kontak point, satu sebagai pole dan sisanya untuk throw.

2. Single Pole Double Throw (SPDT)

Pada jenis Single Pole Double Throw ini, relay memiliki lima kaki terminal. tiga diantaranya sebagai kontak point dan sisanya untuk electromagnet atau coil. tiga terminal digunakan sebagai kontak point, satu sebagai pole dan dua untuk throw.

3. Double Pole Single Throw (DPST)

Pada jenis Double Pole Single Throw ini, relay memiliki delapan kaki terminal. Enam diantaranya sebagai kontak point dan sisanya untuk electromagnet atau coil. empat terminal digunakan sebagai kontak point, dua untuk saklar single pole double throw.

4. Double Pole Double Throw

Pada jenis Double Pole Double Throw ini, relay memiliki delapan kaki terminal. enam diantaranya sebagai kontak point dan sisanya untuk electromagnet atau coil. enam terminal digunakan sebagai kontak point, dua untuk saklar single pole double throw.

Baca Juga: Pengertian Kapasitor

Beda Relay Dengan Kontaktor

Walau sudah paham pengertian relay, ternyata masih ada sebagian orang yang masih bingung mengenai perbedaan relay dan kontaktor. Bahkan tidak jarang juga yang masih suka terbalik-balik mengenai pengertiannya.

Dikarenakan relay dan kontaktor ini memiliki persamaan:

  • Sama-sama punya sistem Normally Open dan Normally Close
  • Sama-sama punya sistem coil yang aktif jika dialiri arus listrik

Nah. Supaya nggak bingung, ini perbedaan relay dengan kontaktor. Cuma dua saja kok:

 Relay  Kontaktor
Bentuk Relay kecil Bentuk kontaktor lebih besar dari relay 
Relay Untuk Control (Seperti PLC) Kontaktor Dipakai Untuk Motor 3 Fasa

Penjelasannya:

Secara fisiknya, kontaktor memiliki bentuk dan ukuran yang lebih besar dari relay

Kontaktor merupakan salah satu komponen untuk alat bantu sistem motor induksi (3 fasa). Sedangkan relay merupakan salah satu material, atau komponen sebuah sistem control (PLC misalnya).

Berapa sih Harga Relay?

Capek bahas pengertian relay?

Nah, terus berapa harga relay? Ternyata harga relay itu murah lho.

Walau begitu tergantung juga dengan jenis secara penggunaannya. Misalnya:

  • Relay omron
  • Relay klakson
  • Relay arduino
  • Dan lain-lain

Kurang lebih sekitar 50 ribu sampai 500 ribu. Walau mungkin juga bisa lebih.

Nah, seperti yang dibilang, berbeda harga bisa karena masalah penggunaannya. Maka, kita juga harus memperhatikan cara memilih relay agar sesuai dengan penggunaannya.

Berikut cara pemilihan jenis relay untuk dipakai ketika ingin menjalankan suatu fungsi tertentu:

  1. Jumlah dan jenis kontak (NO, NC, Chang-over)
  2. Rating kontak (kemampuan arus kontak)
  3. Rating tegangan dari kontak
  4. Tegangan coil
  5. Jenis kemasan
  6. Cara pemasangan (soket, rel dll)
  7. Waktu switching (jika kecepatan diperlukan)
  8. Proteksi kontak dan coil
  9. Isolasi antara kontak dengan coil dan sebagainya.

Akhir Kata

Kesimpulan pada pembahasan ini adalah dengan relay, maka arus listrik pada sakelar atau rangkaian elektronik lainnya akan terkendali. Selain itu, maka dapat juga memperpanjang waktu usia dari sakelar tersebut.

Relay mempunyai kemampuan fungsi logika dan dapat memberika penundaan waktu. Oleh karena itu, relay menjadi salah satu komponen yang sangat penting digunakan pada sakelar atau rangkaian listrik lainnya.

Demikianlah pembahasan tentang pengertian relay, fungsi relay dan pembahasan-pembahasan lainnya mengenai relay. Dengan demikian, kita menjadi lebih paham tentang relay dan cara kerjanya.

Semoga bermanfaat

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *