Pengertian Transistor

Pengertian Transistor – Transistor adalah sebuah komponen penting yang terdapat pada rangkaian elektronik. Transistor dapat digunakan sebagai penguat serta pengendali arus listrik pada sirkuit sebuah rangkaian.

Adanya transistor maka dapat membuat perangkat elektronik menjadi portable atau bisa dibawa kemana-mana.

Misalnya seperti HP, laptop, konsol game dan sebagainya. Selain itu, ada banyak kegunaan serta fungsi lainnya dari transistor.

Pengertian Transistor

Pengertian Transistor
pixabay.com

Pengertian transistor adalah sebuah komponen semikonduktor yang dapat digunakan sebagai:

  • Penguat
  • Penyearah
  • Pengendali arus listrik
  • Osilator
  • Modulator dan sebagainya.

Pengertian transistor lainnya adalah salah satu komponen berbahan semikonduktor yang paling mudah dicari.

Banyak rangkaian elektronik yang menggunakan transistor sebagai komponennya seperti komputer, ponsel, televisi, konsol game dan sebagainya. Adanya transistor ini maka akan dapat mengoptimalkan arus listrik yang mengalir pada rangkaian elektronik tersebut.

Kini, transistor banyak mengalami perkembangan pada fitur dan pengendalian arus listrik yang canggih.

Salah satu perkembangannya seperti transistor yang dapat difungsikan dengan hanya membutuhkan arus dan tegangan listrik yang kecil.

Baca Juga: Pengertian Resistor

Sejarah Transistor

Sejarah Transistor
www.pexels.com

Mulanya, pada tahun 1925 transistor jenis Field Effect berhasil ditemukan oleh fisikawan asal Jerman yang bernama Julius Edgar Lilienfeld. Meski sudah dipatenkan, transistor tersebut tidak dipublikasikan hasil penelitiannya.

Selanjutnya transistor jenis bipolar ditemukan pada tahun 1947 oleh tiga orang fisikawan yang berasal dari Amerika Serikat. Fisikawan itu adalah William Shockley, Walter Brattain dan John Bardeen.

Selain itu, mereka juga mendapatkan penghargaan Noble Fisika berkat penemuannya.

Adanya transistor saat itu membuat perangkat elektronik yang mulanya berukuran besar dapat dirancang menjadi rangkaian kecil. Sehingga kita dapat membawanya kemana-mana seperti halnya ponsel, laptop dan sebagainya.

Seiring perkembangannya, transistor saat ini sudah memiliki berbagai rancangan dan berbagai jenis desain dengan fitur pengendali arus listrik yang berbeda-beda. Beberapa bahkan ada yang unik juga.

Contohnya:

  • Terdapat transistor yang posisinya dalam kondisi OFF, hingga terminal basisnya diberikan arus listik untuk bisa berubah menjadi ON
  • Ada juga yang sebaliknya, yakni posisinya berada di ON dan harus dialiri arus listrik untuk merubahnya menjadi OFF
  • Terdapat transistor yang membutuhkan arus atau tegangan kecil untuk mengaktifkan sistemnya, ada juga yang sebaliknya

Dan lain-lain.

Simbol Transistor

Transistor mempunyai beberapa simbol berdasarkan dua jenisnya, yaitu bipolar dan field effect. Berikut ini adalah simbol-simbol dari transistor bipolar dan field effect.

Simbol Transistor
www.teknikelektronika.com

Pada jenis transistor bipolar, komponen ini dapat terbagi lagi menjadi dua tipe, yaitu:

  • NPN (Negative-Positive-Negative)
  • PNP (Positive-Negative-Positive)

Pada gambar diatas, menjelaskan simbol dari tipe NPN dan PNP dari jenis transistor bipolar.

Pada jenis transistor field effect, komponen ini dapat terbagi lagi menjadi tiga tipe, yaitu:

  • JFET
  • MOSFET
  • Dan UJT

Pada gambar diatas, menjelaskan simbol dari tipe JFET, MOSFET dan UJT dari jenis transistor field effect.

Macam-Macam Jenis Transistor

Sudah paham pengertian transistor? Sudah paham juga sejarahnya?

Lanjut ke jenis-jenisnya. Transistor adalah komponen yang punya dua jenis umum. Yaitu:

  • Transistor efek medan (field effect transistor)
  • Dan bipolar

Perbedaan kedua jenis transistor tersebut terletak pada sumber daya input ataupun prosesnya.

Berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai transistor efek medan dan bipolar:

1. Jenis Transistor Bipolar (Bipolar Junction Transistor)

Transistor bipolar
sg.rs-online.com

Sebelum memahami pengertian transistor bipolar, kita harus mengetahuii dulu kalau Bipolar terdiri dari dua kata yaitu “Bi” yang berarti “dua” dan “polar” mengandung makna “kutub”. Jadi, transistor bipolar terdiri dari dua kutub yaitu negative dan positive untuk mengalirkan electron.

Transistor bipolar membutuhkan input berupa arus listrik baik tipe bolak-balik (Alternating Current) maupun searah (Direct Current). Selanjutnya transistor bipolar akan dioperasikan dengan memindahkan electronnya.

Mulanya, electron yang telah mendapat aliran listrik berada pada kutub negative dan akan dibawa ke kutub positive untuk mengisi kekurangannya. Dengan demikian transistor tersebut akan dapat menghasilkan output nya.

Jenis-Jenis dan Pengertian Transistor Bipolar

Pada umumnya, terdapat dua jenis pengertian transistor bipolar. Yaitu NPN (Negative-Positive-Negative) dan PNP (Positive-Negative-Positive). Selain itu, komponen pada kedua jenis transistor ini terdapat tiga terminal yaitu basis, emitor dan kolektor.

Berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai pengertian transistor NPN dan PNP :

Pengertian Transistor NPN (Negative-Positive-Negative) Transistor NPN adalah komponen yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan positif pada terminal basisnya. Sehingga, transistor tersebut dapat mengendalikan tegangan dan aliran arus listrik yang lebih besar. Input pada NPN berada pada kolektor yang akan dialirkan ke emitor sebagai output.
Pengertian Transistor PNP (Positive-Negative-Positive)  Transistor PNP adalah komponen yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan negative pada terminal basisnya. Sehingga, transistor tersebut dapat mengendalikan tegangan dan aliran arus listrik yang lebih besar. Input pada PNP berada pada emitor yang akan dialirkan ke kolektor sebagai output.

2. Jenis Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor)

Transistor Field Effect
www.eeweb.com

Field Effect Transistor (FET) adalah jenis transistor dengan pengendalian konduktifitasnya menggunakan aliran listrik. Aliran listrik tersebut berupa tegangan yang akan diberikan pada terminal Gate (G).

Selanjutnya, aliran listrik pada terminal Gate (G) akan dapat mengendalikan tegangan yang ada di terminal Drain (D) ke Source (S). Jadi pada transistor efek medan terdapat tiga buah terminal yang saling terhubung fungsinya.

Field Effect Transistor (FET) juga sering disebut sebagai transistor unipolar karena proses kerjanya hanya tergantung pada salah satu muatan pembawanya. Muatan pembawa dari transistor ini dapat berupa electron maupun hole.

Jenis-Jenis dan Pengertian Transistor Efek Medan

Pada umumnya, pengertian transistor ini terdiri dari tiga jenis yaitu JFET, MOSFET dan UJT. Pada jenis Junction Field Effect Transistor dan Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor mempunyai dua kanal yaitu P-Channel dan N-Channel.

Berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai transistor JFET, MOSFET dan UJT:

  • 1. JFET (Junction Field Effect Transistor)

JFET transistor adalah transistor yang menggunakan persimpangan sebagai isolator antara terminal Gate dan kanalnya. JFET juga dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan kanalnya, yaitu JFET P-channel dan JFET N-Channel.

JFET P-Channel terbentuk dari semikonduktor tipe P dan mayoritas pembawa muatannya adalah hole. Bagian terminal gate dan subratenya terbuat dari semikonduktor tipe N.

Sedangkan JFET N-Channel terbentuk dari semikonduktor tipe N dan mayoritas pembawa muatannya adalah electron. Bagian terminal gate dan subratenya terbuat dari semikonduktor tipe P.

  • 2. MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor)

MOSFET transistor adalah transistor yang menggunakan isolator yang terbuat dari silicon dioksida diantara terminal gate dan kanalnya. Lapisan dioksida ini berfungsi untuk menghambat aliran listrik antara terminal gate dengan salurannya.

Lapisan dioksida ini juga bertindak sebagai dielektrik yang pada dasarnya tidak akan terjadi aliran arus listrik pada gate ke salurannya. Dengan demikian, impedansi input pada MOSFET lebih tinggi dibandingkan pada JFET.

Pada beberapa jenis MOSFET impedansi bisa mencapai triliunan ohm. Selain itu, MOSFET juga mempunyai dua jenis yaitu MOSFET P-Channel dan MOSFET N-chanel.

  • 3. UJT (Uni Junction Transistor)

UJT transistor adalah transistor yang dapat digolongkan sebagai jenis dari FET karena pengoperasiannya menggunakan arus atau tegangan listrik. UJT terdiri dari tiga terminal yaitu basis 1, basis 2 dan emitor.

Pengertian transistor pada jenis ini hanya dapat digunakan sebagai pengendali arus atau tegangan listrik dan tidak dapat dipergunakan sebagai penguat seperti yang lainnya. Jadi, kita harus mempertimbangkannya jika ingin menggunakan jenis transistor ini.

Konfigurasi Transistor

Konfigurasi Transistor

Untuk dapat menjalankan fungsinya, transistor dapat dikonfigurasi berbeda yang terbagi menjadi tiga jenis. Setiap jenis konfigurasi ini memiliki fungsi yang berbeda sehingga perlu diperhatikan bagi kita yang ingin membuat rangkaian elektronik dengan transistor.

Jenis-Jenis Konfigurasi Transistor Sebagai Pembangkit Sinyal

Pengertian konfigurasi transistor dapat terbagi menjadi tiga jenis yang berfungsi sebagai pembangkit sinyal, penggeseran fasa sinyal dan lain sebagainya.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah pembahasan mengenai konfigurasi transistor:

1. Common Base

Common base adalah rangkaian elektronik dengan kaki basis pada transistor yang saling terhubung atau di ground-kan. Dalam hal ini, sinyal input penguat ada pada kaki emitor sedangkan outputnya melalui kolektor.

Common base ini biasa digunakan pada rangkaian penguat sinyal yang sangat kecil.

Konfigurasi ini banyak digunakan pada rangkaian elektronik yang frekuensinya diatas 10MHz dan mengutamakan penguatan tegangannya.

2. Common Collector

Common collector adalah rangkaian elektronik dengan kaki kolektor pada transistor yang saling terhubung atau di ground-kan. Dalam hal ini, sinyal input penguat ada pada kaki basis sedangkan outputnya melalui emitor.

Pada dasarnya, nilai tegangan antara masukan dan keluaran pada konfigurasi ini relatif sama. Konfigurasi ini memiliki sifat fasa sinyal antara input dan output yang terbalik (inverting).

3. Common Emitter

Common emitter adalah rangkaian elektronik dengan kaki emitor pada transistor yang saling terhubung atau di ground-kan. Dalam hal ini, sinyal input penguat ada pada kaki basis sedangkan outputnya melalui kolektor.

Konfigurasi ini merupakan salah satu yang paling banyak digunakan dibandingkan yang lainnya. Karena pada common emitter akan dapat menguatkan frekuensi dan sinyal yang tinggi.

Selain Pengertian Transistor, Cek Juga Pengertian MCB

Fungsi Transistor

Memahami pengertian transistor sebelumnya, bisa dibilang berpengaruh besar pada kinerja rangkaian elektronika.

Karena didalamnya, fungsi transistor adalah sebagai jangkar dari rangkaian elektronik. Untuk lebih mendalaminya, berikut ini adalah fungsi-fungsi dari transistor:

1. Sebagai Penguat Arus

Fungsi Transistor Baterai Sebagai Power Supply
www.pexels.com

Transistor adalah salah satu dari banyaknya rangkaian dari power supply namun dengan tegangan yang telah dikonfigurasi. Untuk dapat difungsikannya, emitor harus mengeluarkan tegangan yang bersifat tetap.

Caranya arus pada basis transistor harus dibias tegangan yang konstan. Biasanya cara mudah untuk mendapatkan basis tegangan yang tetap maka harus menggunakan diode Zener.

2. Sebagai Gerbang Logika

Fungsi Transistor Sebagai Gerbang Logika
pixabay.com

Transistor adalah komponen yang juga dapat digunakan sebagai switch untuk dapat berfungsi sebagai gerbang logika. Gerbang logika yang dapat dihasilkan dari transistor adalah:

  • NOT
  • AND
  • OR
  • NAND.

Dengan menjadi switch maka transistor dapat mengendalikan pergantian arus listrik pada rangkaian elektronik tersebut.

3. Sebagai Pembangkit Sinyal

Fungsi Transistor Sebagai Pembangkit Sinyal

Transistor juga dapat digunakan sebagai pembangkit sinyal. Secara umum, transistor dapat dikonfigurasi menjadi tiga jenis agar dapat difungsikan sebagai pembangkit sinyal yaitu:

  • Common Base
  • Common Collector
  • Common Emitter

4. Sebagai Saklar

Fungsi Transistor Sebagai Saklar
unsplash.com

Pengertian transistor lainnya, adalah salah satu komponen yang dapat berfungsi sebagai sakelar untuk dapat mengendalikan pergantian arus listrik yang terjadi pada rangkaian elektronik tersebut. Dengan berfungsi sebagai saklar maka transistor dapat berguna untuk membuat rangkaian gerbang logika dan lain-lain.

Fungsi Transistor Lainnya:

Itu saja kah fungsi transistor? Tidak, masih banyak sekali kok. Berikut, contoh dari fungsi transistor

  • Sebagai komponen penguat amplifier.
  • Sebagai komponen untuk penghubung atau pemutus (switching).
  • Untuk mengatur stabilitas komponen
  • Untuk peratas arus
  • Transistor dapat menahan arus
  • Dapat menguatkan suatu arus listrik dalam rangkaian
  • Pembangkit arus frekuensi rendah atau tinggi

Cara Kerja Transistor

Cara Kerja
www.pexels.com

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, transistor mempunyai dua jenis yaitu bipolar dan field effect. Dari kedua jenis itu, tentunya mempunyai cara kerja yang berbeda. Berikut ini adalah pembahasan cara kerja transistor bipolar dan field effect

1. Cara Kerja Transistor Bipolar

Dalam transistor bipolar dapat dilihat ada dua kutub positif dan negatif dan terdapat tiga buah terminal didalamnya. Cara kerja transistor ini, arus listrik harus dibawa oleh muatan elektron dan hole.

Selain itu, arus listrik utamanya harus melewati lapisan pembatas yang dinamakan depletizon. Prinsip kerja inilah yang membuat transistor dapat berfungsi sebagai penguat arus dan tegangan listrik.

2. Cara Kerja Field Effect Transistor (FET)

Dalam transistor FET dapat dilihat ada tiga terminal yaitu Drain (D), Gate (G) dan Source (S). Cara kerja dari transistor ini adalah dengan mengendalikan aliran berupa electron dari terminal Source ke Drain.

Aliran electron tersebut harus melalui tegangan yang akan diberikan pada terminal Gate. Field Effect Transistor (FET) juga sering disebut sebagai transistor unipolar karena proses kerjanya hanya tergantung pada salah satu muatan pembawanya.

3. Video Tambahan

Mungkin video tambahan ini bisa menjadikan referensi bagaimana cara kerja transistor. Lebih tepatnya ke gambaran saja, hehe. Silakan ditonton sampai habis.

Cara Kerja Transistor:

Baca Juga: Pengertian Relay

Kategori Transistor

Kalau dibuat ke dalam sebuah kategori, maka pengertian transistor memiliki berbagai macam jenis kategori. Pembuatan kategori ini ditujukan supaya pengguna, atau pembelajar yang masih awam soal elektronika, bisa dengan lebih mudah membedakan jenis resistor.

1. Berdasarkan Tipe

Untuk tipenya sendiri sangat bermacam-macam.

  • UJT, MESFET, BJT, VMOSFET, JFET, MISFET, IGFET (MOSFET), HBT, HEMT, IGBT, dan yang lainnya.

2. Berdasarkan Materi Semikonduktor

Transistor adalah komponen yang rata-rata dibuat dari bahan silicon, germanium, dan grallium arsenide.

3. Berdasarkan Kemasan

Maksudnya jenis transistor berdasasrkan IC hole plastic, metal, surface mount dan lain-lain.

4. Berdasarkan polaritas

Untuk berdasarkan polaritas sendiri bisa berupa NPN atau N-channel. Bisa juga berupa PNP atau P-channel.

5. Berdasarkan Kapasitas Daya Maksimal

Kalau dihitung dari kapasitas daya maksimal, maka ada tiga jenis transistor:

  • Low power
  • Medium power
  • dan High Power

6. Berdasarkan Frekuensi Kerja Maksimal yang Didukung

Bisa berupa frekunsi rendah (low), menengah (medium) atau tinggi (high). Ada juga microwave, RF transistor dan lain-lain.

7. Berdasarkan Penggunaannya

Lebih tepatnya ke pengaplikasian di mana transistor dipakai. Contohnya seperti pada komponen amplifier, general purpose, saklar, audio dan lain-lain (komponen-komponen listrik yang masih sejenis).

Akhir Kata

Kesimpulannya, pengertian transistor adalah komponen penting pada sebuah rangkaian elektronik. Adanya transistor, maka kita dapat mempunyai peralatan elektronik yang kecil dan bisa dibawa kemana-mana seperti handphone dan Laptop.

Transistor memiliki fungsi yang sangat berguna seperti pengendali arus listrik, penguat, menjadi saklar dan sebagainya. Bagi kita yang ingin membuat rangkaian listrik, sebaiknya untuk memahami konfigurasi dari transistor tersebut.

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian transistor.

Selain itu pada pembahasan ini kita juga telah mendalami fungsi, jenis dan cara kerja transistor.

Semoga informasi ini dapat bermanfaat.

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *