Pengertian MCB

Pengertian MCB – Pada sebuah rumah atau gedung, biasanya terdapat komponen yang dapat mengendalikan aliran arus listrik.

Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya korsleting listrik ataupun arus berlebih (overload). Komponen tersebut dinamakan dengan MCB (Miature Circuit Breaker).

MCB dipakai untuk memutus arus listrik yang tidak normal.

Pengertian MCB

MCB (Miniature Circuit Breaker)
pixabay.com

Pengertian MCB – MCB adalah singkatan dari Miniature Circuit Breaker, merupakan sebuah komponen listrik yang berfungsi untuk memutus aliran listrik ketika terjadi korsleting atau arus berlebih.

Pemutusan listrik dilakukan secara otomatis pada sebuah rangkaian listrik, dan biasanya dapat disebut juga sebagai komponen keamanan.

MCB mempunyai fungsi yang sama dengan komponen sekering (fuse).

MCB dapat diaktifkan atau dipakai kembali setelah berhasil memutus arus listrik berlebih atau korsleting.

Selain itu, MCB juga dapat memutus dan menghubungkan kembali aliran listrik secara manual seperti saklar meskipun tidak terjadi arus berlebih.

Selain Pengertian MCB, Ketahui Juga Pengertian Induktor

Fungsi MCB

Fungsi MCB
pixabay.com

Pada umumnya, MCB adalah komponen yang mempunyai 3 fungsi utama diantaranya sebagai pemutus arus, proteksi overload dan proteksi korsleting listrik.

Berikut fungsi MCB:

1. Pemutus Arus

Fungsi ini dapat disebut juga sebagai bentuk pengamanan secara otomatis serta bisa mengendalikan aliran listrik.

Pengendalian aliran listrik artinya kita dapat mematikan serta menghidupkannya secara manual dengan menurunkan toggle switch pada MCB.

Dengan demikian, komponen ini sangat diperlukan pada rangkaian besar seperti rumah, kantor, maupun tempat lainnya.

2. Proteksi Overload

Pada sebuah MCB, overload merupakan kondisi dimana aliran listrik melebihi beban batas penggunannya.

MCB adalah komponen yang dapat mendeteksi adanya beban lebih atau overload terletak pada elemen bimetalnya dengan prinsip thermal tripping.

Misalnya, MCB pada rumah kita mempunyai batas 7A, maka listrik yang diperbolehkan seharusnya tidak sampai lebih dari 7A.

Ketika kita menggunakan peralatan elektronik yang banyak dan pemakaian arus listriknya naik sampai melebihi 7A, maka elemen bimetalnya akan melengkung.

Alasannya, karena elemen bimetal pada MCB terkena panas melebihi batas, sehingga ia mematikan arus listrik yang mengalir melalui kontaknya.

3. Proteksi Konsleting

Korsleting adalah hubungan singkat arus listrik dan menjadi salah satu penyebab terbesar terjadinya kebakaran pada sebuah bangunan.

Namun, dengan menggunakan MCB maka masalah korsleting listrik dapat ditangani dan dapat dicegah.

Komponen yang dapat berfungsi untuk mendeteksi korsleting listrik adalah magnetic trip berupa solenoid. Magnetic trip bereaksi lebih cepat melebihi komponen .

Komponen ini bereaksi akibat panas yang diterima, ketika kasus hubungan singkat aliran listrik yang masuk sangat tinggi.

Besarnya panas tersebut akan membuat adanya gaya magnet pada solenoid dan secara otomatis akan menarik switch sehingga aliran listriknya terputus.

Jenis MCB

Berdasarkan ketahanannya, MCB adalah komponen mempunyai jenis yang banyak dan biasanya disebut sebagai arus nominal.

Diantaranya adalah 6A, 10A, 13A, 16A, 20A, 25A, 32A, 40A, 50A, 63A, 80A, 100A dan 125A.

Sedangkan berdasarkan karakteristik pemutusan arus listriknya, MCB adalah komponen yang dapat terbagi menjadi 5 jenis diantaranya tipe B, C, D, K dan Z.

Agar dapat mengenalinya, berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai jenis-jenis MCB:

1. MCB Tipe B

Pengertian MCB Tipe B mempunyai ketahanan listrik lebih besar, antara 3 sampai 5 kali dari arus maksimum yang tertulis pada fisiknya.

Misalnya, apabila tertulis arus maksimumnya 7A maka batas ketahanannya antara 21A sampai 35A.

pengertian MCB jenis ini, biasanya cocok dan sering ditemui pada area perumahan, toko ataupun industri ringan

2. MCB Tipe C

MCB Tipe C adalah MCB mempunyai ketahanan listrik lebih besar, antara 5 sampai 10 kali dari arus maksimum yang tertulis pada fisiknya.

Biasanya, jenis ini sering ditemui pada Gedung sebagai penerangan yang memakan banyak titik dan motor listrik arus sedang.

3. MCB Tipe D

MCB Tipe D adalah MCB mempunyai ketahanan listrik paling besar, antara 10 sampai 25 kali dari arus maksimum yang tertulis pada fisiknya.

Biasanya MCB jenis ini cocok digunakan pada rangkaian yang memerlukan lonjakan listrik yang tinggi saat awal pemakaiannya.

Contohnya, seperti motor listrik dengan daya besar, mesin sinar X-Ray, alat produksi pabrik dan sebagainya.

4. MCB jenis K

Jenis ini biasanya dapat disebut juga MCB dengan rating dan breaking capacity kecil. Ringkasnya, pengertian MCB jenis ini hanya bisa berfungsi untuk mengamankan suatu alat elektronik.

Contohnya peralatan rumah tangga seperti kulkas, televisi, dispenser dan sebagainya.

5. MCB jenis Z

Jenis ini biasanya dapat disebut juga MCB dengan rating dan breaking capacity kecil, sama seperti tipe K.

MCB jenis Z, adalah MCB yang biasanya digunakan untuk mengamankan rangkaian semikonduktor dan trafo yang sensitif dengan tegangan listrik.

Komponen tersebut akan dapat memutuskan atau menghubungkan kembali aliran listrik yang terjadi pada rangkaiannya.

Cara Kerja MCB

Untuk cara kerjanya, MCB adalah komponen memang pada dasarnya dapat dioperasikan secara manual dengan menekan toogle switch agar dapat mematikan dan menghubungkannya.

MCB juga mempunyai dua prinsip kerja untuk dapat berfungsi, diantaranya thermal tripping dan magnetic tripping.

1. Thermal Tripping

Thermal Tripping MCB Adalah
www.nesabamedia.com

Thermal tripping dapat memutuskan aliran arus listrik ketika terjadinya arus berlebih atau overload.

Cara kerjanya, ketika elemen bimetal pada MCB menerima panas yang melebihi batasnya, maka ia akan mengembung.

Selanjutnya, elemen tersebut akan mematikan arus listrik yang mengalir melalui switch secara otomatis.

2. Magnetic Tripping

Magneting Tripping
www.nesabamedia.com

Magnetic tripping dapat memutuskan arus listrik ketika terjadinya hubungan singkat atau korsleting.

Cara kerjanya, ketika elemen magnet pada MCB menerima panas dalam waktu singkat maka ia akan bereaksi.

Selanjutnya, gaya magnet pada solenoid yang terjadi akibat panas tersebut akan memutus arus listrik melalui switch secara otomatis.

Kode MCB

Setelah memahami pengertian MCB, fungsi, jenis dan cara kerja, tahu tidak sih, kalau MCB juga terdapat suatu kode khusus?

Kode tersebut berfungsi sebagai karakteristik sebagai tanda batas arus atau karakteristik.

Lebih lengkap lagi, ada beberapa kode yang ada pada sebuah MCB seperti nomor mode, tegangan operasional dan sebagainya.

Pengertian Kode MCB
teknikelektronika.com

Agar kita mengetahui artinya tersebut, berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai kode MCB:

1. Nomor Model

Nomor model pada MCB, biasanya digunakan untuk memudahkan komunikasi antara produsen dengan konsumennya.

Namun, pada nomor model terdapat kode seperti  FW-C60N yang berarti MCB tersebut menggunakan jenis tipe C dilanjutkan dengan nomor serinya.

Selain itu dengan adanya, nomor model ini maka akan membantu produsen untuk dapat mengecek MCB yang bermasalah.

2. Batas Arus dan Nilai Kurva

Batas arus dan nilai kurva pada MCB ditandai dengan kode dibawah nomor model. Contohnya pada gambar diatas, MCB tersebut mempunyai kode C16A.

Cara membacanya, C merupakan jenis dari MCB yang berarti mempunyai ketahanan listrik lebih besar antara 5 sampai 10 kali.

Sedangkan, 16A merupakan tegangan yang tertulis atau arus nominal yang nantinya akan difungsikan sebagai batasan listrik pada MCB.

3. Tegangan Operasional

Besaran nilai dari tegangan operasional pada MCB umumnya dibaca dalam satuan volt. Tegangan operasional ini menyatakan nilai besaran yang dapat digunakan.

Contohnya pada gambar diatas, tegangan operasional pada MCB memiliki besaran 230/400 volt.

Ringkasnya, kita bisa menggunakan peralatan listrik dengan total nilai besarannya tidak melebihi dari tegangan operasional agar tidak terjadinya overload.

4. Breaking Capacity MCB

Breaking capacity MCB atau kapasitas ketahanan pada komponen tersebut berfungsi sebagai daya maksimal dari arus yang mengalir.

Contohnya pada gabar diatas, MCB menunjukkan nilai besaran 6000A.

Artinya komponen tersebut dapat menahan arus listrik hanya sampai 6000A, jika melebihinya maka berkemungkinan MCB akan rusak.

5. Kelas Energi

Kelas energi merupakan speksifikasi dari karakteristik MCB yang menyatakan tenaga maksimumnya.

Pada umumnya, kelas energi terbagi menjadi tiga diantaranya class 1, class 2 dan class 3.

Pada gambar diatas, MCB mempunyai kelas 3 berarti energi yang melalui komponen tersebut bisa sampai 1,5L Joule/detik.

6. Indikator Status

Indikator status merupakan komponen pada MCB yang berfungsi untuk dapat mematikan atau menghubungkan kembali aliran listrik secara manual.

Biasanya terdapat juga MCB yang tidak mempunyai indikator status, namun jenis tersebut tidak direkomendasikan.

Alasannya, karena dapat menimbulkan bahaya dan mempercepat kerusakan pada MCB.

7. Simbol Operasi

Simbol operasi merupakan jumlah pole yang tertulis pada sebuah MCB. Biasanya, simbol pole terdiri dari dua jenis diantaranya single pole dan double pole.

Pada gambar diatas, MCB tertulis 2 simbol berarti jenis tersebut mengandung jenis double pole.

Selain Pengertian MCB, Cek Juga Pengertian Transitor Dalam Dunia Elektronika

Tips Memilih MCB

Tips memilih mcb
pixabay.com

Bagi kita yang ingin mengganti atau menggunakan MCB, adapun tips-tipsnya agar komponen tersebut dapat bekerja dengan optimal. Berikut ini adalah tips memilih MCB yang harus diperhatikan:

  • Memiliki standar proteksi yang telah diakui (SNI)
  • Untuk tegangan operasional, direkomendasikan untuk memilih daya yang lebih besar dibandingkan pemakaian listrik tersebut.
  • Frekuensi dari MCB harus sesuai dengan sistemnya. Contohnya pada MCB merlin gerin yang dapat beroperasi pada frekuensi 50Hz atau 60Hz.
  • Kelas energi harus disesuaikan dengan besarnya arus beban yang dilewatkan kabel.
  • Untuk tipe MCB, jika kita tinggal di rumah bisa memilih yang 1 fasa. Sedangkan jika untuk industri atau pabrik direkomendasikan untuk memilih MCB tipe 3 fasa.
  • Memilih batasan arus yang sesuai dengan kebutuhan kita. Untuk batasannya, kita dapat melihat jenisnya dari beberapa arus nominal yang telah dibahas sebelumnya.
  • Pilihlah MCB yang berkualitas, biasanya ditandai dengan harga mahal. Karena, biasanya yang bagus adalah MCB dengan harga mahal dapat menjamin dengan lebih baik.

Ketahui Juga Pengertian Relay

Akhir Kata

Kesimpulannya, pengertian MCB adalah komponen yang penting untuk digunakan sebagai pengendali aliran arus listrik pada rumah, gedung atau bangunan lainnya.

Dengan demikian, kita dapat meminimalkan risiko terjadinya arus berlebih dan korsleting listrik yang mampu menyebabkan kebakaran. MCB dapat berfungsi demikian, karena mempunyai dua prinsip kerja seperti thermal tripping dan magnetic tripping.

Untuk kita yang baru menggunakan MCB, kita bisa melihat tips-tipsnya seperti memilih yang berstandar SNI, menyesuaiakan tegangan operasional dan sebagainya.

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian MCB (Miniature Circuit Breaker).

Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *