Pengertian Arus Listrik AC dan DC

Pengertian Arus Listrik AC dan DC – Pada umumnya, aliran arus listrik terbagi menjadi dua jenis, yaitu tipe AC dan DC. Bedanya:

  • Listrik tipe AC (Alternating Current) sering disebut arus bolak-balik
  • Sedangkan tipe DC (Direct Current) sebagai arus listrik searah.

Kedua jenis listrik tersebut sangat bermanfaat untuk perangkat elektronik yang kita punya agar dapat berfungsi dengan baik.

Namun, terkadang kedua jenis listrik tersebut membingungkan kita untuk dapat membedakannya.

Untuk yang masih bingung mengenai arus listrik AC dan DC, maka berikut ini adalah pembahasannya.

Pengertian Arus Listrik AC (Alternating Current)

Pengertian Arus AC

Alternating Current atau AC dapat disebut juga arus listrik bolak-balik. Arus ini biasanya dihasilkan oleh generator yang dapat menghasilkan listrik, namun besar dan arahnya selalu berubah setiap waktu.

Arus bolak-balik ini akan membentuk sebuah gelombang dengan frekuensi tertentu yang berbentuk sinus. Sehingga banyak juga yang menyebutkan arus listrik AC berbentuk gelombang sinus.

Kini, di indonesia listrik PLN menggunakan arus bertipe AC dengan frekuensi 50Hz. Sedangkan perangkat elektronik yang menggunakan arus DC (Direct Current) harus memakai power supply seperti adaptor agar tidak mudah rusak.

Sejarah

Nikola tesla arus AC
https://pixabay.com/

Pada akhir abad ke-19 fisikawan kelahiran kroasia yang bernama Nikola Tesla berhasil menemukan arus listrik Alternating Current atau bolak-balik. Saat itu, Tesla bekerja diperusahaan Westinghouse yang merupakan pesaing dari Edison penemu listrik DC.

Ide tesla mengenai arus listrik AC pun diterima dan dipamerkan pada Expo Fair pada tahun 1893 di Chicago. Selain itu, Nikola tesla mampu membuktikan bahwa sistem arus listrik AC lebih hebat dari DC.

Karena arus listrik AC dapat dirancang dengan biaya lebih hemat dibandingkan tipe DC, dimana hanya memerlukan satu generator saja. oleh sebab itu, transmisi arus listrik AC hanya membutuhkan kabel yang kecil saja.

Keunggulan Arus AC

Arus listrik AC atau bolak-balik mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan jenis DC. Berikut ini adalah keunggulan dari arus listrik AC (Alternating Current) :

  • Dapat menyalurkan listrik menuju tempat yang sangat jauh. Seperti halnya PLN yang dapat mendistribusikan arus listrik AC ke setiap daerah di Indonesia.
  • Biaya operasionalnya lebih kecil dibandingan arus listrik DC.
  • Voltasenya dapat ditingkatkan menggunakan trafo
  • Arus listrik AC mudah diproduksi, hanya dengan satu generator saja.
  • Aliran arus listrik AC lebih hemat karena tidak banyak terbuang seperti halnya jenis DC.

Teknisi elektronika harus tahu Pengertian Multimeter

Cara Merubah Arus AC menjadi DC

dioda
http://www.jogjarobotika.com/

Bagi kita yang ingin merubah arus AC mejadi DC, maka dapat menggunakan Dioda Penyearah atau biasa disebut Rectifier. Tanpa menggunakan rectifier, maka arus listrik yang keluar dari trafo harus diturunkan voltasenya hingga 1 volt dan bersifat tetap.

Namun ada yang menyebutkan, bahwa perubahan arus AC dan DC bukan didapatkan dari jumlah besar kecilnya voltase yang dihasilkan. Jadi, alangkah baiknya agar menggunakan rectifier untuk dapat merubah arus listrik tersebut.

Contoh pemanfaatan listrik AC

Contoh pemanfaatan arus bertipe AC berkaitan erat dengan listrik yang dihasilkan PLN. Karena pada dasarnya PLN memproduksi arus listrik AC yang menjadi sumber daya pada perangkat elektronik saat ini.

Perangkat elektronik yang menggunakan arus AC seperti mesin cuci, lampu, kompor listrik, pompa listrik, pendingin ruangan dan sebagainya. Namun, ada sebagian barang yang menggunakan arus listrik DC tapi dengan mengkonsumsi arus AC didalamnya.

Untuk mengubah arus AC tersebut biasanya dibutuhkan sebuah adaptor. Contohnya seperti laptop, perangkat elektronik ini menggunakan arus listrik DC. Untuk menggunakannya, kita harus mengisi dayanya menggunakan charger laptop berupa adaptor.

Tapi karena PLN hanya memproduksi arus listrik AC maka pada saat kita menchargernya listrik tersebut akan diubah menjadi DC.

Baca Juga: Pengertian Sekering

Pengertian arus listrik DC

ilustrasi battery accu arus dc
https://pixabay.com/

Direct Current atau DC dapat disebut juga arus listrik searah. Mulanya aliran arus DC dikatakan mengalir dari kutub positif ke negatif. Namun, setelah banyak penelitian yang dilakukan para ahli arus listrik DC mengalir dari kutub negatif ke positif.

Aliran-aliran tersebut akan menyebabkan adanya lubang dengan muatan positif yang terlihat menuju ke kutub negatif. Kebanyakan arus listrik DC digunakan untuk keperluan beban elektronika.

Karena PLN hanya memproduksi arus listrik AC, jadi peralatan elektronik yang menggunakan arus DC harus memakai adaptor untuk merubahnya.

Sejarah

Thomas Alva Edison arus DC
https://pixabay.com/

Pada akhir abad ke-19 fisikawan kelahiran Amerika Serikat bernama Thomas Alva Edison berhasil menemukan arus listrik Direct Current atau searah. Selain itu, Thomas Alva Edison merupakan seorang yang aktif mempatenkan penemuannya sebanyak 1.093.

Arus listrik DC yang diciptakan Edison mempunyai prinsip dengan menggunakan tegangan rendah. Namun, arus DC memiliki kelemahan yaitu banyaknya aliran listrik yang terbuang dalam pendistribusiannya.

Penemuan Edison ini mempunyai keunggulan dari segi keamanannya, jika terkena sengatan arus listrik DC maka tidak terjadi reaksi apapun. Meskipun mempunyai keunggulan, penemuan Edison ini gagal memenangkan tender perusahaan dari Niagara Falls tersebut.

Keunggulan Listrik DC

Arus listrik DC atau searah mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan jenis AC. Berikut ini adalah keunggulan dari arus listrik DC (Direct Current) :

  • Arus listrik DC dapat disimpan lebih lama. Contohnya pada sebuah Aki, arus listrik DC didalamnya dapat digunakan kapan saja dan bisa bertahan lama.
  • Arus listrik DC mudah untuk dipindahkan. Contohnya seperti pada baterai, arus DC dapat dikemas atau dipindahkan alirannya pada kemasan tersebut.
  • Arus listrik DC lebih aman jika tersengat, karena menggunakan tegangan yang rendah.

Cara Merubah Arus DC menjadi AC

Jenis Inverter
imeon-energy.com.au

Bagi kita yang ingin merubah arus DC menjadi AC, maka dapat menggunakan Inverter skema gelombang sinus. Inverter dengan jenis tersebut mampu merubah arus listrik DC menjadi AC  secara identik dengan yang didistribusikan oleh PLN.

Untuk dapat dapat merubahnya, kita harus memperhatikan kapasitas inverter yang akan digunakan. Selain itu, Kita juga harus mengetahui berapa watt perangkat elektronik yang menggunakan arus DC tersebut.

Contoh pemanfaatan listrik DC

Arus listrik DC banyak digunakan pada perangkat elektronik untuk keperluan beban elektronika. Contoh pemanfaataanya terlihat pada peralatan seperti komputer, laptop, televisi, Lampu LED dan sebagainya.

Arus listrik DC juga dapat dikemas dalam bentuk Aki atau dapat disebut elemen basah. Aki tersebut dapat digunakan pada kendaraan motor dan mobil yang membutuhkan daya listrik besar, namun tegangannya kecil.

Selain itu, arus listrik DC juga bisa disimpan kedalam baterai yang dapat berfungsi untuk menghidupkan peralatan elektronik seperti jam. Selain itu, generator komersil pertama didunia menggunakan arus listrik DC.

Jangan lupa cek juga Alat Ukur Listrik

Akhir Kata

Kesimpulannya, listrik terbagi menjadi dua jenis yaitu arus AC (Alternating Current) dan DC (Direct Current). Umumnya listrik AC disebut juga arus bolak-balik sedangkan DC sebagai arus searah dan tentunya kedua jenis tersebut mempunyai perbedaan.

Listrik AC digunakan PLN Indonesia sebagai sumber arus yang dapat digunakan pada perangkat elektronik seperti lampu, mesin cuci dan sebagainya. Sedangkan DC digunakan pada beban elektronika dan dapat dikemas dalam bentuk baterai maupun Aki.

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian arus listrik AC dan DC. Selain itu, kita juga telah membahas sejarah serta contoh pemanfaatan kedua listrik tersebut. Semoga informasi ini dapat berguna dan bermanfaat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *