Pengertian Inverter

Pengertian Inverter – Banyak orang yang sering mendengar istilah ini.

Misalnya deh seperti iklan AC yang di TV. “AC Inverter” yang diklaim hemat listrik dan memiliki performa pendinginan yang maksimal.

Tapi sebenarnya apa itu inverter? Berikut penjelasannya, khusus untuk yang belum tahu.

Pengertian Inverter

Bagi orang awam, pastinya akan bertanya-tanya apa itu inverter? Singkatnya, inverter adalah suatu alat atau rangkaian elektronika yang bisa mengubah arus listrik searah (DC) ke arus bolak-balik (AC).

Untuk dapat merubah arus tersebut, dibutuhkan tegangan dan frekuensi yang sesuai dengan perancangan rangkaiannya. Dengan kata lain sumber input yang dibutuhkan inverter adalah arus DC, dan kita dapat melihat hasilnya pada baterai dan aki.

Dengan adanya inverter, kita juga dapat menggunakan peralatan rumah tangga seperti mesin cuci, kulkas, televisi dan lain-lain. Karena pada umumnya peralatan tersebut menggunakan arus listrik AC.

Fungsi Inverter

Seperti yang telah kita ketahui, fungsi dari inverter adalah merubah arus listrik searah (DC) ke arus bolak-balik (AC). Inverter juga mampu mengubah arus listrik sebaliknya dengan efektivitas yang sama.

Selain itu, inverter juga berfungsi untuk mengatur dan menstabilkan tegangan dari output listrik yang dihasilkan. Pada rangkaian inverter kita bisa melakukan berbagai macam kebutuhan untuk mengatur kestabilan, seperti pengaturan frekuensi, torsi, ampere dan lain-lain.

Baca Juga: Pengertian Sistem Starter

Jenis-Jenis Inverter

Jenis Inverter
imeon-energy.com.au

Setelah memahami pengertian dan fungsi dari inverter, ada baiknya kita untuk lebih dalam lagi mengenali inverter. Adapun jenis-jenis inverter yang banyak dipasaran Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Solar Inverter

Umumnya solar inverter digunakan untuk mengubah tegangan DC dari solar panel maupun aki menjadi arus listrik AC. Saat ini, Solar inverter dilengkapi dengan battery charger yang bisa digunakan untuk menambah daya baterai.

2. UPS (Interruptible Power Supply)

UPS merupakan gabungan dari inverter dan rectifier. Seperti yang kita ketahui bahwa inverter berfungsi merubah arus DC menjadi AC, sedangkan rectifier sebaliknya.

Rectifier berarti berguna untuk mengisi tegangan listrik kebaterai sedangkan inverter mengembalikannya ke arus PLN. Sedangkan stabilizer berguna untuk menstabilkan tegangan pada reftifier yang membuat baterai dapat terisi di tegangan yang optimal.

3. Variable Speed Drive

VSD (Variable Speed Drive) merupakan gabungan dari inverter dan rectifier juga. Namun, pada VSD tidak dilengkapi baterai seperti UPS. Tujuan menkonversi tegangan listriknya ialah untuk melakukan digitizing.

Nantinya tegangan DC dapat disesuaikan frekuensinya lalu akan dikonversikan kembali menjadi tegangan AC. Biasanya fungsi ini digunakan pada perangkat listrik yang memiliki jenis induksi seperti motor listrik dll.

4. Portable / Car Inverter

Sekarang ini pada mobil kita dapat mengisi daya baterai Laptop dan sebagainya berkat tegangan arus AC didalamnya. Umumnya pada car inverter ini memiliki daya yang kecil dan tidak lebih dari 200W.

Karena sumber dayanya diambil dari aki mobil, mengingat aki tersebut juga digunakan untuk mengoperasikan kendaraan tersebut. Tentunya arus listrik yang dihasilkan akan terbagi-bagi.

Jenis Inverter Berdasarkan Gelombang (Tambahan)

Nah, jenis inverter juga umumnya dibagi 3. Tapi ini secara teknis, yakni jenis gelombang yang dapat dihasilkan. Yaitu:

Square Sine Wave Inverter

Jenis sinyal yang berbentuk kotak, sesuaia dengan namanya. Sinyal ini tidak cocok dengan beban coil, seperti kulkas, atau trafo jenis tertentu, karena justru dapat merusak peralatannya. Inverter ini sering disebut sebagai push-pull inverter.

Pada jenis ini sinyal yang dihasilkan inverter memiliki bentuk output sinyal kotak sesuai namanya dan sangat tidak cocok digunakan untuk beban dengan coil misalnya kulkas, atau trafo tertentu karena bisa merusak peralatan tersebut. Inverter jenis ini sering juga disebut push-pull inverter

bentuk sinyal inverter square wave
panduanteknisi.com

Modified Sine Wave Inverter

Inverter ini merupakan hasil modifikasi dari square sine wave inverter. Inverter ini dapat dipakai pada beban kumparan, namun hasi yang didapat akan menjadi tidak optimal, dan pemborosan daya juga menjadi lebih tinggi. Inverter ini tidak disarankan untuk jenis-jenis peralatan yang sensitif. Misalnya pada home theater atau jenis-jenis peralatan audio.

bentuk sinyal inverter modified sine wave
panduanteknisi.com

Pure Sine Wave Inverter 

Tipe inverter dengan output yang dapat dikatakan berbentuk paling baik. Dikarenakan inverter ini dapat optimal untuk dipakai di semua peralatan. Dengan catatan, harga inverter ini lumayan mahal.

bentuk sinyal inverter sine wave
panduanteknisi.com

Baca Juga: Pengertian Kapasitor

Rangkaian inverter

Rangkaian inverter berfungsi untuk dapat mengalirkan arus listrik ke semua rangkaiannya dalam masa yang berbeda. pada rangkaian ini, inverter dapat menghasilkan suatu konversi dari arus listrik DC ke AC begitupun sebaliknya.

Inverter bisa bisa kita buat dengan rangkaian dibawah ini.

www.heybali.com

Rangkaian ini menggunakan skema inverter gelombang kotak, dan sangat sederhana tentunya akan memudahkan kita untuk mempelajarinya. Intinya, berarti dengan adanya rangkaian maka kita dapat memanfaatkan fungsi-fungsi inverter didalamnya.

Skema inverter

Skema inverter berguna sebagai dasar untuk merangkai sebuah inverter supaya fungsi didalamnya bisa digunakan. Supaya paham, kita harus mengenali 3 macam skema inverter berikut ini :

  1. Skema inverter gelombang kotak
  2. Skema inverter gelombang sinus
  3. Skema inverter gelombang modified sinus

Saat ini jenis skema inverter yang paling banyak digunakan adalah gelombang sinus dan modified sinus. Karena pada kedua gelombang tersebut pemakaian listrik yang dihasilkan menjadi lebih hemat dibandingkan gelombang kotak.

Selain itu, pada gelombang kotak juga memiliki output yang kurang baik. Misalkan arus listrik pada kipas angin yang menggunakan skema inverter gelombang kotak maka output atau suaranya akan kasar. Namun, keadaanya berbalik jika kita memilih gelombang sinus.

Baca Juga: Pengertian Resistor

Cara Membuat Inverter

Tidak ada salahnya jika ingin membuat sebuah inverter. Sekarang kita akan mencoba membuat inverter sederhana dari 12 volt menjadi 220 volt.

Sebelum membuatnya, pastikan kita telah menyediakan alat dan komponen untuk merangkainya nanti. Berikut ini adalah beberapa komponen dan alat untuk membuat inverter sederhana:

  • 1 buah baterai
  • 1 buah trafo CT
  • 2 buah transistor
  • 2 buah resistor
  • 1 buah lampu neon 5 watt dan
  • Kabel secukupnya

Pada pembuatan inverter ini, kita akan mencoba menghidupkan 1 buah lampu neon 5 watt. Dengan menyediakan beberapa komponen diatas, mari kita coba menghidupkan sebuah lampu tersebut.

Berikut ini adalah proses perakitan inverter sederhana :

  • Untuk transistornya kita membutuhkan 2 buah dengan tipe TIP31C jenis NPN atau TR 2N3055. Fungsi transistor disini berguna sebagai pemicu untuk menbangkitkan arus listrik AC pada trafo.
  • 2 buah resistor 15 Ohm sebagai driver transistor agar tetap dapat bekerja pada rangkaian inverternya.
  • Kabel sekucupnya digunakan sebagai penghantar sinyal atau arus listrik

Untuk skemanya rangkaiannya, kita dapat melihat pada gambar dibawah ini.

Saifulcomelektronik.com

Sangat perlu diperhatikan saat melakukan perangkaian untuk selalu teliti dan melihat jalur dari komponennya. Karena jika kita salah menyambungkan atau menyusun komponen secara benar, maka inverter bisa gagal berfungsi.

Cara Kerja Inverter

Untuk cara kerja inverter sama seperti pada fungsinya, yaitu mengubah input arus listrik DC menjadi AC. Agar dapat memperdalam lagi tentang cara kerja inverter, bisa kita simak pembahasan berikut ini :

1. Pada kabel

Karena kabel disini berguna sebagai penghantar listrik, maka kita harus menggunakan daya yang sesuai dengan komponen inverter lainnya. Percuma saja jika komponen kita sudah sesuai dengan rangkaian inverternya sementara kabelnya tidak.

Maka output yang dikeluarkannya pun akan tidak maksimal atau lebih kecil. Namun jika kita menggunakan kabel dengan daya yang sesuai, maka kita dapat menghasilkan output yang maksimal.

2. Pada Mofset

Mofset disini berperan sebagai komponen merubah arus listrik dimana awalnya DC menjadi AC. Ketika sumber daya listrik telah masuk ke fuse / skring selanjutnya akan dialirkan ke mofset dengan tegangan rendah yang berurut. Setelah itu mofset akan merubah alirannya menjadi AC dan dialirkan ke Trafo untuk menurunkan tegangan listriknya.

3. Trafo

Trafo berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik bertipe AC yang dialirkan oleh Mofset. Untuk trafo ini, setelah fungsinya dijalankan dan mengeluarkan arus AC maka ia akan mengalirkannya ke Dioda.

4. Dioda

Dioda berfungsi untuk menyerahkan kembali arus listrik AC dan akan diteruskan ke kapasitor. Nantinya, kapasitor sendiri yang akan mendukung ketika ada daya kejut dan ia akan men-supplynya

Arus listrik dari kapasitor ini juga akan diterima ke mofset tegangan tinggi untuk berubah kembali arus AC. Arus listrik AC ini yang dikontrol oleh drive atau sebuah regulator gelombang.

Setelah arusnya melewati semua komponennya, maka akan keluar dayanya sesuai dengan jenis inverter yang kita gunakan.

Pengertian AC Inverter (Tambahan)

Selanjutnya adalah AC Inverter. Seperti yang diketahui, jumlah performa temperatur pendinginan yang dibutuhkan pendingin ruangan dapat berbeda-beda, tergantung dari temperatur. Intinya semakin panas sebuah ruangan, maka akan semakin berat juga kerja perangkat pendinngin ruangan.

Pengertian AC Inverter (Inverter pendingin ruangan), adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk mengoptimalkan kompresor pada AC. Yakni ketika inverter aktif, kompresor akan beroperasi dengan kecepatan tinggi. Setelah mendapatkan suhu ruangan yang dibutuhkan, maka kompresor akan melambat dan dibuat stabil.

Perangkat inverter pada AC dapat mendatangkan cukup banyak manfaat. Diantaranya:

  • Daya yang dihasilkan jauh lebih sedikit
  • Tidak perlu menunggu waktu lama untuk mendinginkan sebuah ruangan
  • Mempercepat waktu startup hingga mencapai 30%
  • Suara yang dihasilkan lebih sunyi. Tidak berisik.
  • Pengurangan fluktuasi suhu.  Sehingga membuat ruangan menjadi lebih nyaman.
  • Kompresor lebih stabil.

Kesimpulannya AC Inverter yang dimaksud di sini khusus untuk pendingin ruangan. Tentunya masih banyak lagi jenis inverter lain. Misalnya seperti grid tie inverter

Akhir Kata

Kesimpulan pada pembahasan ini adalah dengan Inverter, kita bisa membuat daya listrik yang dihasilkan menjadi lebih hemat atau stabil. Selain itu kita juga bisa merubah arus listrik searah (DC) menjadi bolak-balik (AC) dan begitupun sebaliknya.

Bagi kita yang ingin belajar membuat rangkaian inverter, lebih baik untuk memahami beberapa skema gelombangnya terlebih dahulu. Karena jika kita tidak memahaminya, maka akan susah dalam melakukan perakitan atau pembuatan inverter.

Demikianlah pembahasan tentang pengertian inverter beserta fungsi-fungsinya. Dengan demikian kita menjadi lebih memahami tentang inverter dan dapat mencoba untuk membuatnya dengan mudah.

Semoga pembahasan dan informasi yang telah disajikan ini dapat dengan mudah diterapkan serta bermanfaat untuk kita semua.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *